Namun, Hamas menekankan bahwa gencatan senjata apa pun harus bersifat permanen.
Saat ini, Hamas sedang mempertimbangkan rencana gencatan senjata 40 hari dan pertukaran sejumlah sandera dengan Israel.
Berbicara kepada kantor berita AFP melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan, Hindi menyampaikan bahwa masih terlalu dini mengatakan apakah utusan Hamas, yang telah kembali dari pembicaraan di Cairo ke markas mereka di Qatar, merasakan adanya kemajuan.
Dia menekankan, tujuannya adalah untuk mengakhiri perang ini.
Akan tetapi, permintaan Hamas bertentangan dengan tekad Israel untuk terus melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza selatan.
Salah satu sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengungkapkan, Qatar selaku mediator mengharapkan tanggapan dari Hamas dalam satu atau dua hari.
Sumber tersebut juga mengatakan, usulan Israel berisi konsesi nyata termasuk periode tenang berkelanjutan setelah jeda awal dalam pertempuran dan pertukaran sandera serta tahanan.
Kemudian, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza kemungkinan besar masih menjadi perdebatan.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP, pemerintah akan menunggu jawaban hingga Rabu (1/5/2024) malam, dan memutuskan apakah akan mengirim utusan ke Cairo untuk mencapai kesepakatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4/2024) berkata, ia tetap berniat mengerahkan pasukan ke Rafah, meskipun dunia khawatir mengenai keselamatan 1,5 juta warga sipil yang berlindung di kota paling selatan di Gaza itu.
Perang Israel-Hamas terbaru pecah pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas di Israel selatan mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Serangan balasan Israel kemudian menewaskan sedikitnya 34.568 orang di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.
Hamas juga menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober. Israel memperkirakan, 129 orang masih di Gaza termasuk 34 orang yang tewas menurut militer.
https://www.kompas.com/global/read/2024/05/02/082214970/hamas-bersikeras-minta-gencatan-senjata-permanen-di-gaza