Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Korea Selatan Akhirnya Mau Berkompromi, Minta Ribuan Dokter Kembali Kerja

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akhirnya mau berkompromi terkait rencana Pemerintah menambah penerimaan sekolah kedokteran.

Ia pada Senin (1/4/2024) ini menyatakan, bahwa pemerintahannya bakal terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan dokter yang menentang rancangan reformasi sektor kesehatan.

Sejumlah rumah sakit di Korea Selatan dilaporkan telah terpaksa membatalkan perawatan dan operasi penting sejak ribuan dokter muda atau junior melakukan aksi mogok kerja pada 20 Februari lalu.

Korea Selatan diketahui ingin meningkatkan penerimaan mahasiswa baru sekolah kedokteran sebanyak 2.000 orang per tahun mulai 2025 dengan alasan bahwa hal ini penting untuk mengatasi kekurangan tenaga medis dan merawat masyarakat yang semakin menua.

Sementara, para dokter mengatakan bahwa hal itu justru akan mengikis kualitas layanan kesehatan di Korea Selatan.

Presiden Yoon memastikan bahwa angka 2.000 bukanlah angka acak yang Pemerintah dapatkan.

"Kami telah meninjau secara menyeluruh statistik dan penelitian yang relevan serta meninjau situasi medis saat ini dan masa depan," kata dia dalam pidato nasional yang disiarkan di televisi negara,

Bahkan, kata Yoon, peningkatan ini tidak akan memenuhi permintaan yang terus meningkat di daerah-daerah di luar ibu kota Seoul.

Ia pun mendesak para dokter untuk kembali berkerja ke rumah sakit masing-masing sebelum proses pencabutan izin praktik selesai.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya telah mencoba -dan gagal- untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran di masa lalu, dan Yoon mengatakan "kartel dokter" telah diperkuat oleh setiap kegagalan sebelumnya.

"Kita tidak bisa mengulangi kesalahan yang sama lagi," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Presiden mengungkapkan, jika komunitas dokter tidak menyukai rencana Pemerintah menambah mahasiswa kedokteran, mereka harus bisa menunjukkan cetak biru terpadu dengan alasan ilmiah yang jelas.

"Jika mereka membawa alternatif yang lebih rasional dan masuk akal, kita dapat berbicara kapan saja," ungkapnya.

Rakyat Korea Selatan akan memberikan suara minggu depan dalam pemilihan umum yang sangat penting, dengan partai Yoon mencoba untuk memenangkan kembali mayoritasnya di parlemen.

Publik pada awalnya bersimpati pada Pemerintah dalam aksi mogok dokter yang sedang berlangsung, namun jajak pendapat baru-baru ini mengindikasikan bahwa sentimen telah bergeser.

Dalam jajak pendapat Dong-A Ilbo pada hari Senin, didapati hampir 60 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa pemerintah harus menyesuaikan skala dan waktu reformasi.

Partai Demokrat yang beroposisi mengecam Yoon karena "sibuk dengan angka 2.000" dan mendesaknya untuk menyesuaikan rencana reformasi "dengan mempertimbangkan situasi medis".

"Yoon dan pemerintah harus meninggalkan obsesi mereka dengan peningkatan 2.000 slot," kata anggota parlemen dari Partai Demokrat, Shin Hyun-young. 

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/01/160000970/presiden-korea-selatan-akhirnya-mau-berkompromi-minta-ribuan-dokter

Terkini Lainnya

Putin Ancam Persenjatai Negara-Negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Putin Ancam Persenjatai Negara-Negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Global
UNICEF Temukan 90 Persen Anak-Anak Gaza Kekurangan Nutrisi

UNICEF Temukan 90 Persen Anak-Anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Global
Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Global
Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Global
Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Global
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Internasional
Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Global
AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

Global
 Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Global
Misteri Ratu Kripto Ruja Ignatova yang Menghilang, Apakah Masih Hidup?

Misteri Ratu Kripto Ruja Ignatova yang Menghilang, Apakah Masih Hidup?

Global
Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Global
Vlogger Aljazair Dihukum Dua Bulan Penjara karena Memeluk Orang di Jalan

Vlogger Aljazair Dihukum Dua Bulan Penjara karena Memeluk Orang di Jalan

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini: Rusia Serang Donetsk Pagi Hari, 1 Orang Tewas

UPDATE Perang Ukraina Terkini: Rusia Serang Donetsk Pagi Hari, 1 Orang Tewas

Global
Kyiv Sambut Baik Rencana Wapres AS Kamala Harris Hadiri KTT Perdamaian Ukraina

Kyiv Sambut Baik Rencana Wapres AS Kamala Harris Hadiri KTT Perdamaian Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke