Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menlu Mesir: Tak Ada Persiapan Hadapi Masuknya Warga Sipil Palestina

KAIRO, KOMPAS.com - Sebuah kawasan di dekat perbatasan Mesir dan Gaza saat ini sedang dibersihkan untuk dijadikan kamp bagi 100 ribu pengungsi Palestina.

Hal itu terlihat dari citra satelit yang menunjukkan adanya sebuah pembangunan hingga memicu spekulasi.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Sameh Shoukry membantah laporan bahwa negaranya sedang mempersiapkan masuknya pengungsi bagi warga Palestina.

Sebagaimana diberitakan Sky News pada Sabtu (17/2/2024), ada lebih dari 1 juta orang yang berlindung di sekitar Kota Rafah di perbatasan dengan Mesir.

Citra satelit yang diambil Kamis (15/2/2024) menunjukkan pembangunan sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza, yang memicu dugaan bahwa Mesir bersiap menerima warga sipil Palestina.

Rekaman situs tersebut konon diposting oleh Yayasan Sinai untuk Hak Asasi Manusia, yang dalam sebuah postingan di media sosial X mengutip para pejabat Mesir yang mengatakan bahwa tenda-tenda sedang disiapkan dan area tersebut dapat berfungsi sebagai kamp untuk menampung hingga 100.000 pengungsi.

Dijelaskan bahwa Mesir akan terus menyediakan truk kemanusiaan untuk warga Palestina di seberang perbatasan.

Namun saat ditanya apakah gagasan masuknya pengungsi Palestina merupakan garis merah baginya, Shoukry berkata: "Tentu saja. Saya siap untuk membahas hal ini pada tingkat tertinggi. Ini bukanlah keadaan yang dapat diterima, dan kami tak ada persiapan".

Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron menyatakan Inggris sangat prihatin dengan situasi di Rafah dan menyerukan Israel untuk berhenti dan berpikir serius sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Sementara Presiden AS Joe Biden mengatakan rencana yang kredibel diperlukan untuk mengatasi hal tersebut dan demi melindungi warga sipil sebelum serangan.

Para pejabat Israel mengatakan militer sedang menyusun rencana rinci untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah, namun belum memberikan rincian apa pun.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di jaringan AS ABC pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa pasukannya akan melakukan serangan terhadap Rafah namun juga sedang mempersiapkan rencana ke mana warga sipil akan pergi.

"Kami akan melakukannya. Kami akan menempatkan kelompok Hamas yang tersisa di Rafah," katanya.

"Kami akan melakukannya sambil memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil," imbuh dia.

Israel Katz, Menlu Israel, mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya akan berkoordinasi dengan Mesir mengenai pengungsi Palestina.

Pasalnya, perang Israel-Hamas telah menghancurkan wilayah di Gaza utara, Kota Gaza, Gaza tengah, dan Khan Younis.

Sehingga, jika Rafah diserang maka tidak ada lagi tempat aman bagi para pengungsi atau warga Palestina.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/18/172700670/menlu-mesir--tak-ada-persiapan-hadapi-masuknya-warga-sipil-palestina

Terkini Lainnya

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke