Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Australia Akan Bentuk Badan Penasihat untuk Tanggulangi Risiko AI, Apa Rencananya?

SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah Australia pada Rabu (17/1/2024) mengatakan, akan membentuk badan penasihat untuk memitigasi risiko kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Australia akan menjadi negara terbaru yang meningkatkan pengawasannya terhadap teknologi tersebut.

Pemerintah juga menyampaikan rencana untuk bekerja sama dengan badan-badan industri guna memperkenalkan berbagai pedoman.

Itu termasuk mendorong perusahaan teknologi untuk memberi label dan watermark pada konten yang dihasilkan oleh AI.

Menteri Sains dan Industri Australia Ed Husic mengatakan, AI diperkirakan akan menumbuhkan ekonomi, tetapi penggunaannya dalam bisnis masih belum merata.

"Ada juga masalah kepercayaan seputar teknologi itu sendiri dan rendahnya kepercayaan menjadi penghambat penggunaan teknologi dan itu adalah sesuatu yang harus kita hadapi," katanya kepada wartawan, dikutip dari Reuters.

Australia membentuk Komisioner eSafety pertama di dunia pada 2015, tetapi tertinggal dari beberapa negara lain dalam hal regulasi AI.

Pedoman awal akan bersifat sukarela, berbeda dengan yurisdiksi lain termasuk Uni Eropa, yang peraturannya tentang AI untuk perusahaan teknologi bersifat wajib.

Australia membuka konsultasi mengenai AI pada tahun lalu yang menerima lebih dari 500 tanggapan.

Dalam tanggapan sementaranya, pemerintah mengatakan mereka ingin membedakan antara apa yang disebut penggunaan AI “berisiko rendah” seperti memfilter email spam dan contoh “berisiko tinggi” seperti pembuatan konten yang dimanipulasi, yang juga dikenal sebagai “deep fakes”.

Pemerintah berencana untuk merilis tanggapan lengkap terhadap konsultasi tersebut akhir tahun ini.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/17/083629570/australia-akan-bentuk-badan-penasihat-untuk-tanggulangi-risiko-ai-apa

Terkini Lainnya

Ini Taktik Perang Hamas dengan Sedikit Pasukkan untuk Lawan Israel

Ini Taktik Perang Hamas dengan Sedikit Pasukkan untuk Lawan Israel

Global
Pertandingan Sepak Bola Terlama di Dunia, Durasi 26 Jam dengan 825 Gol

Pertandingan Sepak Bola Terlama di Dunia, Durasi 26 Jam dengan 825 Gol

Global
Terkait Kasus Gaza, Spanyol Gabung Afrika Selatan di Pengadilan Tinggi PBB

Terkait Kasus Gaza, Spanyol Gabung Afrika Selatan di Pengadilan Tinggi PBB

Global
Jarang Terjadi, Pria Ini Pecahkan Tulang Paling Keras di Tubuh Manusia Hanya Gara-gara Batuk

Jarang Terjadi, Pria Ini Pecahkan Tulang Paling Keras di Tubuh Manusia Hanya Gara-gara Batuk

Global
100 Orang Tewas dalam Serangan Sebuah Desa di Sudan

100 Orang Tewas dalam Serangan Sebuah Desa di Sudan

Global
Produksi Narkoba Myanmar Meningkat Selama Perang Saudara

Produksi Narkoba Myanmar Meningkat Selama Perang Saudara

Internasional
Tambang Tanah Jarang di Myanmar Longsor, 5 Orang Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Tambang Tanah Jarang di Myanmar Longsor, 5 Orang Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Global
Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Global
Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Global
Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan karena Bias Tangani Konten Gaza

Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan karena Bias Tangani Konten Gaza

Global
Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Global
Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Global
Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Global
Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Global
Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke