Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Penyelidik menyebut keempat pejabat itu kaya tidak wajar.

Korupsi banyak terjadi di Thailand. Sejumlah pejabat sering dituduh menerima suap atau pembayaran dalam jumlah kecil, tetapi jumlah sebesar ini jarang terjadi.

Uang 2 miliar baht ditemukan di beberapa rekening milik tiga perempuan dan satu pria yang bekerja di Departemen Pendapatan Provinsi Samut Prakhan, dekat ibu kota Bangkok.

Komisi Nasional Pemberantasan Korupsi Thailand (NACC) kemudian merujuk kasus ini ke Kejaksaan Agung dan meminta Pengadilan Tindak Pidana Korupsi juga mengusutnya.

Asisten Sekretaris Jenderal dan wakil juru bicara NACC Sornchai Chuwichian mengatakan, keempat pejabat tersebut kaya tidak wajar.

Aset mereka yang terdaftar, termasuk deposito bank, tidak sesuai dengan pendapatan pemerintah, kata Sornchai, dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (6/12/2023).

  • Divonis 7 Tahun Terkait Korupsi, Mantan Menpora Malaysia Syed Saddiq Siap Ajukan Banding
  • PM Portugal Antonio Costa Mundur, Diduga Terlibat Korupsi
  • Zelensky Pecat Kepala Rekrutmen Militer di Seluruh Ukraina Terkait Korupsi

Tak satu pun dari keempat orang itu yang bisa menjelaskan sumber uang tersebut, kata Sornchai.

Pria yang dipecat yaitu Danai Damrongchaiyothin memiliki 1,1 miliar baht (Rp 485,15 miliar) di tujuh rekening, sedangkan salah satu perempuan memiliki lebih dari 500 juta baht (Rp 220,5 miliar) di lima rekening.

Padahal, gaji awal untuk pejabat di Departemen Pendapatan Thailand tak sampai 450 dollar AS (Rp 6,97 juta) per bulan.

Keempatnya diberhentikan dari jabatannya masing-masing di pemerintahan, menurut keterangan NACC, tetapi tidak disebutkan apakah mereka didakwa atau ditangkap.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/06/151400470/punya-rp-882-2-miliar-di-rekening-4-pejabat-thailand-dipecat-karena-kaya

Terkini Lainnya

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke