Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Rusia Dibatasi Barat, Moskwa Pertimbangkan 3 Respons

MOSKWA, KOMPAS.com – Moskwa sedang menimbang respons apa yang diambil setelah G7, Uni Eropa, dan Australia membatasi harga minyak lintas laut Rusia.

Ada tiga opsi yang sedang dipertimbangkan Rusia untuk merespons pembatasan harga minyaknya, lapor harian Vedomosti, Rabu (7/12/2022).

Pertama, melarang penjualan minyak ke semua negara yang mendukung pembatasan tersebut serta melarang penjualan melalui perantara.

Kedua, melarang ekspor minyak di bawah kontrak yang mencakup pembatasan harga, terlepas dari negara mana penerimanya.

Ketiga, menetapkan diskon maksimum untuk minyak mentah Ural Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, dia menuturkan bahwa Rusia mungkin akan mengurangi produksi minyaknya, tetapi tidak banyak.

Bloomberg melaporkan bahwa Rusia juga mempertimbangkan untuk menetapkan harga dasar untuk penjualan minyak internasionalnya.

G7, Uni Eropa, dan Australia pekan lalu sepakat membatasi harga minyak lintas laut Rusia senilai 60 dollar AS per barel.

Pembatasan tersebut mulai berlaku pada Senin (4/11/2022).

Pemberlakukan harga minyak lintas laut Rusia diambil G7, Uni Eropa, dan Australia untuk menekan pendapatan Rusia yang digunakan untuk membiayai mesin perangnya di Ukraina.

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/07/110100070/harga-minyak-rusia-dibatasi-barat-moskwa-pertimbangkan-3-respons

Terkini Lainnya

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Global
25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

Global
Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Global
Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Global
MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

Global
Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke