Berhalter baru saja memimpin timnas AS yang dihuni pemain-pemain muda menahan Inggris dengan hasil imbang 0-0 di Stadion Al Bayt, Kota Al Khor, Qatar.
Hasil tersebut membuat pertandingan Amerika vs Iran pada Selasa (29/11/2022) menjadi laga hidup-mati untuk mengamankan satu tiket ke babak 16 besar.
Laga Iran vs AS ini adalah ulangan pertandingan Piala Dunia 1998 antara kedua negara yang bermusuhan secara geopolitik tersebut. Iran kala itu menang 2-1.
Namun, Berhalter bersikeras bahwa meski ada ketegangan antara AS dan Pemerintah Iran, pertandingan ketiga mereka di Grup B ini tidak akan berbau politik.
"Saya pernah bermain di tiga negara berbeda, dan saya pernah melatih di Swedia, dan sepak bola adalah tentang Anda bertemu begitu banyak orang berbeda dari seluruh dunia, dan Anda dipersatukan oleh kecintaan yang sama pada olahraga," kata Berhalter, dikutip dari kantor berita AFP.
"Saya membayangkan laga ini dipertandingkan dengan panas karena fakta kedua tim ingin melaju ke babak berikutnya--bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kita."
"Kami pemain sepak bola dan kami akan bertanding, dan mereka akan bersaing dan itu saja."
Berhalter lalu mengakui bahwa pertaruhan di laga Amerika vs Iran sangat tinggi, bagaikan pertandingan sistem gugur pertama timnya di Piala Dunia.
"Kami menang atau kami tersingkir dari Piala Dunia, dan itu akan menjadi fokus kami dalam mempersiapkan tim," ujar Berhalter.
“Tapi yang terpenting kita perlu memahami intensitas yang akan dibawa Iran. Kita harus siap untuk itu jika kita ingin maju."
USMNT, singkatan nama timnas Amerika, saat ini berada di urutan ketiga Grup B dengan dua poin dari dua hasil imbang, tertinggal dari Iran di urutan kedua yang baru saja menang 2-0 lawan Wales, usai dilumat Inggris 6-2.
Adapun Inggris yang memimpin klasemen dengan empat poin, akan menghadapi Wales di pertandingan terakhir penyisihan Grup B.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/26/180200170/piala-dunia--pelatih-as-pastikan-laga-hidup-mati-lawan-iran-tidak-berbau