Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beijing Hadapi Situasi Covid-19 Terparah sejak Dimulainya Pandemi, Laporkan Kematian Pertama dalam 6 Bulan

BEIJING, KOMPAS.com - China melaporkan kematian Covid pertama kalinya dalam enam bulan, dengan pejabat Beijing memperingatkan warga ibu kota tengah menghadapi situasi paling parah sejak dimulainya pandemi.

Wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kota Beijing, Liu Xiaofeng, menggambarkan situasi saat ini sebagai yang paling kompleks dan parah yang pernah terlihat di kota itu.

Beijing, yang berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa, melaporkan 316 kasus Covid baru hingga pukul 15.00 waktu setempat pada Senin (21/11/2022), menurut kantor berita Reuters.

Dilansir dari BBC, satu dari tiga kematian yang dilaporkan sejak Minggu (20/11/2022) sore adalah seorang pria berusia 87 tahun.

Sehari sebelumnya, juru bicara pemerintah kota memperingatkan Ibu Kota China menghadapi "situasi pencegahan dan pengendalian epidemi yang suram dan rumit," menurut China Daily.

Tiga kematian telah dilaporkan di Beijing sejak Sabtu (19/11/2022), sehingga jumlah kematian resmi negara itu menjadi 5.229.

Laporan kematian dipublikasikan saat "kebijakan nol-Covid" China mulai memicu protes yang jarang terjadi.

Strategi kontroversial itu telah membuat jutaan orang terkurung dan warga yang positif menjalani karantina yang sangat ketat.

Di Beijing, penguncian kembali diterapkan di bagian ibu kota Haidian.

Toko-toko, sekolah, dan restoran ditutup, sementara tiga juta warganya diminta untuk tetap tinggal di rumah.

Mereka yang bepergian ke ibu kota juga harus melakukan tes selama tiga hari pertama kunjungan mereka, dan tetap melakukan isolasi sampai mereka diberikan izin.

China menegaskan kebijakan nol-Covid yang ketat berhasil menekan angka kematian akibat virus corona, jauh lebih sedikit daripada sebagian besar dunia lainnya.

Akan tetapi, angka sebenarnya diperkirakan bisa jauh lebih tinggi.

Ada juga cerita berulang tentang perawatan darurat yang tertunda untuk orang dengan penyakit serius di area terkunci atau fasilitas karantina.

Dalam beberapa hari terakhir, gelombang kemarahan bermunculan di media sosial menyusul laporan seorang bayi meninggal karena perawatan medisnya tertunda oleh pembatasan Covid.

Awal bulan ini ada demonstrasi pecah di kota barat Lanzhou, setelah seorang ayah mengatakan anak balitanya yang keracunan karbon monoksida meninggal karena tidak bisa di bawa ke rumah sakit dengan cepat.

Kemudian pada Oktober, ada laporan seorang gadis berusia 14 tahun meninggal di Provinsi Henan setelah jatuh sakit di pusat karantina Covid.

Di tempat lain, pemimpin Hong Kong John Lee dinyatakan positif Covid, sehari setelah dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Thailand.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/21/223757370/beijing-hadapi-situasi-covid-19-terparah-sejak-dimulainya-pandemi

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke