Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Gedung Pencakar Langit Ilegal di India Dirobohkan dalam 10 Detik, Ribuan Dievakuasi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Dua gedung pencakar langit ilegal di India dirobohkan oleh pihak berwenang dengan ledakan terkontrol dalam waktu kurang dari 10 detik.

Dua gedung pencakar langit tersebut merupakan bangunan tertinggi yang pernah dirobohkan di India.

Tingginya sekitar 103 meter (hampir setinggi monas, tanpa pelataran puncak dan lidah api). Terdiri dari 32 lantai "Apex" dan 29 lantai "Ceyane", yang berisi hampir 1.000 apartemen yang tidak pernah dihuni selama sembilan tahun perselisihan hukum.

Kerumunan, yang menyaksikan dari atap di gedung-gedung tinggi di dekatnya, bersorak dan bertepuk tangan ketika menara kembar itu roboh.

Mahkamah Agung India tahun lalu memerintahkan penghancuran menara di Noida setelah sidang hukum yang panjang menemukan bahwa mereka melanggar beberapa peraturan bangunan dan standar keselamatan kebakaran.

Lebih dari 3.700 kg bahan peledak digunakan untuk penghancuran gedung itu sekitar pukul 14.30 waktu setempat kata para pejabat kepada media setempat sebagaimana dilansir Guardian pada Minggu (28/8/2022).

Bahan peledak ditempatkan secara strategis untuk memastikan kerusakan minimal di daerah tersebut, tambah mereka.

Polisi mengatakan mereka sedang menilai apakah ada kerusakan yang terjadi.

Warga sekitar juga mengatakan mereka akan memeriksa apakah properti mereka ikut mengalami kerusakan.

Ribuan orang mengosongkan rumah mereka di dekat lokasi ledakan selama sekitar 10 jam, dan sejumlah polisi dan personel darurat dikerahkan untuk menghancurkan menara.

Lalu lintas perlahan dipulihkan dan petugas pemadam kebakaran menggunakan alat penyiram air untuk menurunkan tingkat debu di sekitar menara Apex dan Ceyane, yang berdiri di tepi jalan raya sibuk yang menghubungkan negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, ke ibu kota.

Beberapa bangunan di sekitarnya ditutupi lembaran plastik putih untuk melindungi mereka dari puing-puing.

Pembongkaran seperti itu jarang terjadi di India meskipun konstruksi ilegal merajalela.

Di Twitter, banyak orang mengatakan keputusan meledakkan menara adalah tindakan tegas terhadap korupsi dan akan menjadi contoh dan peringatan bagi pembangun dan perusahaan konstruksi.

Ledakan itu diperkirakan akan meninggalkan lebih dari 80.000 ton puing, sebagian besar akan digunakan untuk mengisi lokasi dan sisanya akan didaur ulang.

Beberapa keluarga pindah ke tempat yang aman pada Sabtu (27/8/2022), karena khawatir polusi meningkat dan ada bahaya kesehatan dari puing-puing.

Sudeep Roy, pemilik flat empat kamar di gedung bertingkat rendah di dekatnya, mengatakan dia memesan kamar hotel minggu lalu untuk menghabiskan malam bersama keluarga dan teman.

“Yang terbaik adalah menjauh dari lokasi ledakan selama 24 jam karena udara akan menjadi beracun dan kita tidak tahu bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesehatan kita,” kata Roy, seorang insinyur mesin dan ayah dari anak laki-laki kembar, salah satunya memiliki asma.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/29/164600670/dua-gedung-pencakar-langit-ilegal-di-india-dirobohkan-dalam-10-detik

Terkini Lainnya

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Global
Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

Global
Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke