Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hacker Jual Data 48,5 Juta Pengguna Aplikasi Covid-19 Shanghai

SHANGHAI, KOMPAS.com – Seorang hacker atau peretas mengeklaim telah memperoleh data pribadi 48,5 juta pengguna aplikasi seluler kode kesehatan Covid-19 yang dijalankan oleh Kota Shanghai.

Peretas dengan nama pengguna sebagai "XJP" itu kemudian memposting tawaran untuk menjual data tersebut seharga 4.000 dollar AS (sekitar Rp58 juta) di forum peretas Breach Forums pada Rabu (10/8/2022).

Hacker memberikan sampel data, termasuk nomor telepon, nama dan nomor identifikasi China, serta status kode kesehatan 47 orang.

Sebanyak 11 dari 47 orang yang dihubungi Reuters mengonfirmasi bahwa mereka terdaftar dalam sampel, meskipun dua mengatakan nomor identifikasi mereka keliru.

"DB (database) ini berisi semua orang yang tinggal di atau mengunjungi Shanghai sejak mengadopsi Suishenma," kata XJP dalam posting tersebut.

XJP dilaporkan pada awalnya meminta 4.850 dollar AS sebelum menurunkan harga di kemudian hari

Suishenma adalah nama untuk sistem kode kesehatan Shanghai yangd isediakan pada awal 2020 untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Semua penghuni dan pengunjung harus menggunakannya.

Aplikasi mengumpulkan data perjalanan untuk memberi orang peringkat merah, kuning, atau hijau yang menunjukkan kemungkinan terjangkit virus dan pengguna harus menunjukkan kode untuk memasuki tempat umum.

Data dikelola oleh pemerintah kota dan pengguna mengakses Suishenma melalui aplikasi Alipay, yang dimiliki oleh raksasa fintech dan afiliasi Alibaba (9988.HK), Ant Group, dan aplikasi WeChat dari Tencent Holdings (0700.HK).

XJP, pemerintah Shanghai, Ant dan Tencent tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pelanggaran terkait data dalam Suishenma ini nyatanya terjadi setelah ada seorang peretas pada awal bulan lalu mengatakan mereka telah memperoleh 23 terabyte informasi pribadi milik satu miliar warga China dari polisi Shanghai.

Hacker itu juga menawarkan untuk menjual data tersebut ke Breach Forums.

The Wall Street Journal, mengutip para peneliti keamanan siber, mengatakan peretas pertama mampu mencuri data dari polisi karena dasbor untuk mengelola database polisi dibiarkan terbuka di internet publik tanpa perlindungan kata sandi selama lebih dari setahun.

Surat kabar itu mengatakan data di-host di platform cloud Alibaba dan otoritas Shanghai telah memanggil eksekutif perusahaan atas masalah tersebut.

Baik pemerintah Shanghai, polisi, maupun Alibaba belum mengomentari masalah database polisi.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/12/183000070/hacker-jual-data-48-5-juta-pengguna-aplikasi-covid-19-shanghai

Terkini Lainnya

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Gambar AI 'All Eyes on Rafah' Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Gambar AI "All Eyes on Rafah" Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke