YERUSALEM, KOMPAS.com - Tentara Israel menutup daerah dekat perbatasan Gaza untuk warga sipil pada Selasa (2/8/2022), dengan alasan risiko pembalasan, menyusul penangkapan dua anggota senior kelompok militan Palestina, kata sumber militer dan Palestina.
Seorang warga Palestina berusia 17 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel dalam serangan Senin (1/8/2022) malam di distrik Jenin di Tepi Barat.
Tentara “Negeri Zionis” mengatakan telah beroperasi bersama polisi, yang menangkap "dua tersangka teroris yang dicari".
Sebuah sumber keamanan Palestina, yang meminta anonimitas, mengatakan kepada AFP bahwa salah satu dari mereka yang ditangkap adalah Bassem al-Saadi, seorang tokoh senior di sayap politik kelompok militan di Tepi Barat.
Sumber tersebut mengidentifikasi orang kedua yang ditahan sebagai menantu Saadi, seorang penggalang dana yang berbasis di Jenin untuk kelompok militan.
"Mengikuti penilaian situasional setelah kegiatan teroris diidentifikasi dengan organisasi teroris kelompok militan Palestina, diputuskan untuk memblokir daerah dan rute yang berdekatan dengan pagar keamanan Jalur Gaza,” menurut tentara Israel sebagaimana dilansir AFP.
"Area itu telah ditutup untuk warga sipil karena ancaman langsung dan untuk mencegah kemungkinan serangan terhadap warga sipil."
Perdana Menteri Yair Lapid sedang meninjau keamanan pada Selasa (2/8/2022) sehubungan dengan risiko ancaman, kata sebuah pernyataan pemerintah.
Saadi terluka karena seekor anjing tentara Israel selama penangkapannya, menurut sumber Palestina.
Saat berita penahanannya menyebar, massa mulai berkumpul di kamp pengungsi Jenin dan kota terdekat Nablus, saat para pendukung menyuarakan solidaritas dengan kelompok militan.
"Kami menyatakan kewaspadaan dan meningkatkan kesiapan pejuang kami," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan Senin (1/8/2022) malam.
Rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina, Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007. Ketika itu, kelompok Hamas menggulingkan pasukan yang setia kepada presiden Palestina Mahmud Abbas.
Kelompok militan satu ini memiliki hubungan dekat dengan Iran, dan kehadirannya kuat di Gaza. Secara teratur, mereka menggunakannya sebagai landasan peluncuran untuk serangan roket terhadap Israel.
Kerusuhan terbaru terjadi di tengah meningkatnya kekerasan dalam konflik Israel-Palestina.
Setidaknya 55 warga Palestina telah tewas sejak akhir Maret, sebagian besar di Tepi Barat.
Mereka termasuk tersangka militan dan juga non-pejuang, di antaranya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, warga negara ganda Palestina-Amerika, yang meliput serangan Israel di Jenin.
Serangan terhadap sasaran Israel telah menewaskan 19 orang selama periode yang sama, kebanyakan dari mereka warga sipil tewas dalam serangan di dalam Israel. Tiga penyerang Arab Israel juga tewas.
https://www.kompas.com/global/read/2022/08/02/210200070/israel-palestina-bersitegang-lagi-daerah-dekat-gaza-sampai-ditutup-untuk