Rangkuman Hari ke-134 Serangan Rusia ke Ukraina, Menlu Rusia Hadiri G20 Bali, AS akan Bebaskan Pebasket yang Ditahan Rusia

Kabar tersebut jadi pembuka rangkuman serangan Rusia ke Ukraina, yang sudah memasuki hari ke-134.

Dilansir Al Jazeera, berikut sejumlah poin lengkapnya.

Situasi Perang

- Penembakan berat terjadi di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk pada hari Rabu (6/72022), tetapi pasukan Rusia membuat sedikit kemajuan, kata kementerian pertahanan Inggris.

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina maju di wilayah negara yang diduduki oleh pasukan Rusia, khususnya di wilayah selatan Kherson dan Zaporizhia.

- Wali kota kota pelabuhan selatan Mykolaiv menekankan "tidak ada daerah aman" yang tersisa di kota dan mendesak penduduk untuk pergi.

Diplomasi

- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah terbang ke Bali untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri G20, yang akan dibayangi ketegangan yang dipicu konflik Rusia-Ukraina.

- Menteri luar negeri Australia Penny Wong, menjelang pertemuan G20, meminta China untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina, yang disebutnya “tidak bermoral”.

- Perdana Menteri Irlandia Michael Martin, selama kunjungan ke ibu kota Ukraina, Kyiv, mengatakan tidak akan ada "tempat persembunyian" bagi mereka yang melakukan kejahatan perang.

- Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah berbicara dengan istri pemain bola basket AS Brittney Griner, yang dipenjara di Rusia, dan meyakinkannya bahwa Washington sedang berupaya untuk membebaskan Griner sesegera mungkin.

Ekonomi

- Ekspor gandum Ukraina anjlok 68,5 persen tahun-ke-tahun menjadi 163.000 ton dalam enam hari pertama Juli, bulan pertama musim 2022-2023, kata kementerian pertanian.

- Sebuah kapal kargo berbendera Rusia, Zhibek Zholy, yang diduga membawa gandum Ukraina yang dicuri, meninggalkan pelabuhan Karasu di barat laut Turkiye pada Rabu malam, menurut data pelacakan kapal Refinitiv.

- Perancis harus bersiap untuk kemungkinan pemotongan pengiriman gas Rusia terkait dengan konteks perang Ukraina, kata Perdana Menteri Perancis Elisabeth Borne.