Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Jepang dan Korsel Patuh Pakai Masker Meski Covid-19 Kian Mereda

Dilansir Guardian, penjelasan untuk jumlah kematian akibat virus corona yang sangat kontras di negara-negara maju sangat banyak dan beragam, tetapi di Asia timur laut, lebih dari di tempat lain, pemakaian masker telah menjadi yang terdepan sebagai tanggapan terhadap virus tersebut.

Tetapi dengan kasus yang stabil di Jepang dan Korea Selatan, apakah orang di sana sekarang mau hidup tanpa masker?

Bulan ini, Korea Selatan, yang telah mencatat 23.606 kematian akibat Covid-19 dalam populasinya yang berjumlah 52 juta, mengakhiri persyaratan masker untuk dipakai di luar ruangan, kecuali untuk pertemuan 50 orang atau lebih, tetapi tetap mempertahankan mandat untuk pakai masker di dalam ruangan dan transportasi umum.

Choi Il Woo, seorang pekerja kantoran Seoul, mengatakan dia menikmati melepas maskernya minggu lalu.

“Dengan mendekatnya musim panas, rasanya sangat menyenangkan akhirnya bisa melepas masker saya ketika saya berjalan-jalan,” katanya.

“Tapi masih banyak orang yang memakai masker di jalanan, jadi saya pikir kita masih harus berhati-hati," tambahnya.

Pejabat pemerintah mengutip tren penurunan dalam kasus harian Covid-19 setelah gelombang terbaru, didorong oleh varian Omicron, memuncak pada pertengahan Maret.

Di Jepang, di mana lebih dari 30.000 orang telah meninggal karena virus.

Datangnya musim panas yang panjang dan lembab serta peningkatan risiko sengatan panas mendorong beberapa ahli dan pejabat menyerukan diakhirinya saran mengenakan penutup wajah di luar ruangan.

“Kami merekomendasikan agar orang melepas masker mereka di luar selama jarak yang cukup dijaga, terutama ketika suhu dan kelembaban tinggi,” kata Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet.

Terlepas dari penerimaan luas penutup wajah di Jepang, beberapa telah menyuarakan frustrasi bahwa, lebih dari dua tahun setelah pandemi, hanya ada sedikit tanda kembalinya ke keberadaan sebagian besar tanpa masker, bahkan ketika pembatasan dilonggarkan atau ditinggalkan di negara lain.

Akino Yoshihara, seorang penerjemah yang tinggal di Kyoto, mengatakan dia akan merasa "jauh lebih nyaman" tanpa masker, tetapi akan terus memakai miliknya untuk mencegah penyebaran virus.

“Bahkan jika pemerintah mendorong kami untuk melepas masker kami, saya yakin banyak orang akan tetap memakainya,” katanya.

Toshio Nakagawa, presiden Asosiasi Medis Jepang, menyarankan penutup wajah bisa tetap menjadi norma di masa mendatang.

"Saya percaya bahwa hari di mana orang bisa berhenti memakai masker tidak akan pernah datang di Jepang selama negara itu terus melihat kasus virus corona," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/17/190000370/warga-jepang-dan-korsel-patuh-pakai-masker-meski-covid-19-kian-mereda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke