Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beredar Video Diduga Pasukan Ukraina Tembak dan Bunuh Tawanan Perang dari Rusia

KYIV, KOMPAS.com - Sebuah video dari media sosial yang telah diverifikasi oleh Reuters dan ditempatkan secara geolokasi ke daerah barat Kyiv tampaknya menunjukkan pasukan Ukraina menembak dan membunuh seorang tentara Rusia yang ditangkap dan terluka parah.

Tiga peluru ditembakkan oleh seseorang di luar kamera ke seorang prajurit, yang mengenakan salah satu ban lengan putih yang digunakan oleh pasukan Rusia.

Dia mengalami pendarahan hebat, tergeletak di jalan di samping seorang tentara yang tewas, dan tampak kesulitan bernapas.

"Lihat dia masih hidup, dia terengah-engah... Ini selesai," kata suara seseorang sebelum dua peluru ditembakkan ke orang yang tergeletak di jalan.

Peluru yang ketiga ditembakkan setelah prajurit itu terus bergerak.

Video itu kemudian mengarah ke dua tentara tewas lainnya di jalan yang juga memiliki ban lengan putih.

Salah satu dari mereka diikat tangannya ke belakang dan ditembak di kepala.

Sebuah kendaraan lapis baja Rusia telah ditinggalkan di dekatnya.

Reuters menyebut pihaknya tidak dapat menentukan tanggal pasti video itu diambil.

Video pertama kali diverifikasi dan dilaporkan oleh New York Times.

Kantor berita UNIAN Ukraina menerbitkan rekaman setelah penembakan itu pada 30 Maret.

Pasukan Ukraina yang terlihat dalam video tersebut berbahasa Rusia.

Setidaknya satu orang memiliki aksen Kaukasia dan yang lain memiliki aksen khas tempat-tempat di Rusia selatan atau bagian timur Ukraina.

Beberapa dari mereka berteriak, "Kemuliaan bagi Ukraina!".

Setidaknya satu orang mengenakan ban lengan biru yang digunakan oleh tentara Ukraina, tetapi afiliasi mereka tidak jelas.

Salah satu dari mereka memiliki tambalan bendera Ukraina di lengannya, tetapi terbalik.

Reuters menempatkan video tersebut di sebelah utara desa Dmytrivka, tidak jauh dari kota Bucha di barat laut Kyiv, tempat Ukraina menuduh Rusia melakukan kejahatan perang.

Moskwa sendiri telah mengatakan rekaman mayat di Bucha adalah rekayasa.

Rusia mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan secara tajam mengurangi aktivitas militer di sekitar Kyiv dan kota utara Chernihiv dan Ukraina merebut kembali kota-kota dan desa-desa.

Saat dimintai tanggapan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia belum melihat video itu, tetapi telah mendengarnya.

"Saya ingin meyakinkan Anda bahwa tentara Ukraina mematuhi aturan perang. Tentu saja mungkin ada insiden yang terisolasi dari pelanggaran aturan ini dan mereka pasti akan diselidiki," katanya.

CNN juga melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan geolokasi video yang tampaknya menunjukkan eksekusi seorang tahanan Rusia oleh pasukan Ukraina setelah pertempuran baru-baru ini di wilayah Kyiv.

CNN melaporkan waktu dan tanggal pasti video tersebut, yang muncul di saluran Telegram pro-Rusia, tidak jelas.

Lokasi video cocok dengan video yang dipublikasikan di Twitter oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.

Video itu, diposting pada 2 April, menunjukkan kolom lapis baja Rusia yang hancur.

"Karya tangan para pembela Ukraina di wilayah Kyiv," tulis keterangan tersebut.

CNN juga mencantumkan penjelasan dari Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba terkait video tersebut.

"Saya ingin memeriksa ulang tanggal video ini, karena Anda harus memahami satu hal sekarang (atau) Anda tidak akan mengerti itu. Maaf, tapi Anda tidak mengerti bagaimana rasanya setelah melihat gambar di Kota Bucha. Berbicara dengan orang yang melarikan diri, mengetahui bahwa orang yang Anda kenal diperkosa empat hari berturut-turut. Dan ketika dia akhirnya berhasil sampai ke Kyiv, dia langsung dibawa ke psikiater," kata dia ketika ditanya tentang video itu pada konferensi pers NATO di Brussel.

"Ini bukan alasan bagi mereka yang melanggar aturan perang di kedua sisi atau di garis depan. Tapi ada beberapa hal yang kita tidak bisa mengerti," tambah dia.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/08/070000970/beredar-video-diduga-pasukan-ukraina-tembak-dan-bunuh-tawanan-perang-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke