Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Mariupol, Ukraina Siapkan 45 Bus untuk Evakuasi

MARIUPOL, KOMPAS.com - Para pejabat militer Rusia mengatakan akan menghentikan pertempuran di Mariupol, salah satu kota yang paling dilanda perang di Ukraina, untuk memungkinkan ribuan warga sipil melarikan diri.

Dilansir dari Newsweek Kementerian Pertahanan Rusia membuat pengumuman itu pada Rabu (30/3/2022), saat para pejabat Ukraina dan lainnya bereaksi secara skeptis terhadap klaim dari Moskwa akan menarik pasukannya.

Pejabat Ukraina pun mengatakan menyetujui koridor kemanusiaan, untuk memberikan bantuan bagi penduduk Mariupol yang tetap tinggal di kota tanpa makanan, air, panas atau listrik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan mengizinkan warga sipil untuk pergi dari kota pelabuhan selatan Mariupol ke Zaporizhzhia, sekitar 140 mil jauhnya, menurut sebuah pernyataan yang diperoleh Sky News.

Di bawah pengaturan tersebut, militer Rusia akan mengizinkan warga sipil untuk pergi menggunakan koridor Berdiansk di bawah kendalinya.

Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sementara sinyal positif datang dari negosiasi untuk mengakhiri konflik. Adapun menurutnya "sinyal ini tidak menenggelamkan serangan rudal Rusia."

Terlepas dari kecurigaan Zelensky, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Rabu (30/3/2022) mengatakan koridor kemanusiaan telah disepakati di wilayah Zaporizhzhia, untuk memungkinkan puluhan ribu warga sipil di Mariupol mengungsi.

“Agar operasi kemanusiaan ini berhasil, kami mengusulkan untuk melaksanakannya dengan partisipasi langsung dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Komite Internasional Palang Merah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

Pemerintah Ukraina mengirim 45 bus pada Kamis (31/3/2022) untuk mengevakuasi warga sipil dari kota Mariupol yang terkepung, tempat kementerian pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata lokal, kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk.

"Malam ini, kami menerima pesan dari Komite Palang Merah Internasional bahwa Federasi Rusia menyatakan kesiapannya untuk membuka akses konvoi kemanusiaan ke kota Mariupol dengan transit melalui kota Berdiansk," katanya dalam video yang diunggah di Telegram.

"Kami mengirimkan 45 bus ke koridor Mariupol".

"Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bus tiba di Mariupol hari ini dan menjemput orang-orang yang belum bisa keluar kota," kata Vereschuk.

Palang Merah sementara itu mengatakan baru siap memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warga sipil dari kota Mariupol di Ukraina yang terkepung pada Jumat (1/4/2022), asalkan semua pihak menyetujui persyaratan tersebut.

"Sangat penting bahwa operasi ini terjadi. Kehidupan puluhan ribu orang di Mariupol bergantung padanya," kata Komite Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP.

Filippo Grandi, komisaris tinggi PBB untuk pengungsi, mengatakan di Twitter Rabu (30/3/2022) bahwa ia telah tiba di Ukraina untuk membahas cara-cara meningkatkan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak perang.

Dia melaporkan 4 juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina lima minggu sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Vereshchuk mengatakan pemerintah Ukraina juga mempertimbangkan proposal untuk koridor kemanusiaan tambahan di wilayah Kharkiv, Kyiv, Kherson, Chernihiv, Sumy, Zaporizhzhia, Donetsk, Luhansk, dan Mykolaiv.

Namun, Zelensky mengatakan dalam pidatonya Rabu (30/3/2022) bahwa dia tetap skeptis setelah hampir lima minggu pertempuran.

"Kami tidak mempercayai siapa pun—kami tidak mempercayai konstruksi verbal yang indah," katanya.

"Ada situasi nyata di medan perang. Dan sekarang—ini adalah hal yang paling penting. Kami tidak akan menyerahkan apa pun. Dan kami akan berjuang untuk setiap meter tanah kami, untuk setiap orang kami."

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/31/163500270/rusia-umumkan-gencatan-senjata-di-mariupol-ukraina-siapkan-45-bus-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke