Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menantang Konflik, Banyak Perempuan Ukraina Pilih Kembali ke Negaranya

KYIV, KOMPAS.com - Di antara banyaknya orang yang telah pergi meninggalkan Ukraina karena invasi Rusia, ada yang memilih kembali ke negaranya.

Itu termasuk para perempuan yang ingin ikut membantu berjuang menghadapi situasi perang melawan Rusia.

Termotivasi oleh keinginan membantu orang yang dicintai atau murni ingin berkontribusi pada pertahanan dan kelangsungan hidup negara, mereka nekat menantang ancaman bom yang semakin menggempur Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu pada 24 Februari.

Diberitakan Associated Press, banyak dari para perempuan yang ingin kembali ke Ukraina bahkan bukan bagian dari pengungsi baru, melainkan mereka yang pernah tinggal dan bekerja di luar negeri.

“Saya akan kembali dan membantu. Saya seorang pekerja kesehatan, jadi rumah sakit membutuhkan bantuan,” kata Iryna Orel, 50, sambil menarik-narik barang bawaannya sebelum naik kereta api dari Przemysl, Polandia, ke Lviv di Ukraina barat.

"Dan aku akan tinggal (di Ukraina) sampai akhir," ungkap dia.

Polandia telah menerima lebih dari 1,8 juta pengungsi Ukraina atau lebih dari 60 persen dari total eksodus 3 juta orang sejak invasi.

Pada periode yang sama, penjaga perbatasan Polandia memperkirakan bahwa setidaknya 186.000 orang telah melakukan perjalanan ke Ukraina.

Banyak laporan telah muncul tentang pengiriman bantuan, aliran senjata, dan perjalanan para pejuang ke Ukraina.

Tapi tidak demikian dengan aktivitas perempuan yang berupaya masuk ke Ukraina untuk  mencoba membantu dari luar negeri atau tinggal di negara itu.

"Saya kembali ke Ukraina untuk membantu orang mengungsi juga," kata Maria Khalica, yang tinggal di Italia tetapi berencana untuk melakukan perjalanan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Dia merasa dalam keadaan yang lebih stabil sekarang daripada rekan-rekannya atau warga Ukraina lain yang sekarang masih berada di bawah serangan roket dan bom dari pasukan Rusia.

“Saya tahu bahwa Kyiv juga akan diduduki dan kami mengambil kesempatan terakhir untuk membantu orang lain di sana," Khalica menambahkan, memprediksi bahwa pasukan Rusia pada akhirnya akan mengambil alih Ibu Kota.

Dengan pemerintah Ukraina memerintahkan laki-laki untuk tinggal dan berperang, sebagian besar orang yang melarikan diri dari Ukraina adalah perempuan, anak-anak dan orang tua, menurut pejabat nasional dan badan pengungsi PBB.

Anna Michalska, Juru Bicara Penjaga Perbatasan Polandia, menjelaskan penghitungan jumlah orang yang telah melakukan perjalanan ke dan dari Ukraina mencakup orang-orang yang datang dan kembali, termasuk mereka yang berbelanja di Polandia dan kembali, atau yang membawa kerabat menyeberang dan kembali.

Jadi beberapa orang bisa dihitung beberapa kali.

Beberapa orang diketahui ingin kembali bergabung dengan keluarga mereka di Ukraina, yang lain untuk membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa, baik sebagai petugas kesehatan atau dengan tentara.

“Kami berencana untuk kembali ke keluarga dan kami akan memutuskan dengan keluarga apa yang harus dilakukan selanjutnya,” kata Olga Simanova, 56, yang melakukan perjalanan dari Jerman untuk kembali ke kota Vinnycja.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/16/110000970/menantang-konflik-banyak-perempuan-ukraina-pilih-kembali-ke-negaranya

Terkini Lainnya

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke