Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar Crazy Rich Rusia yang Kena Sanksi Barat, Roman Abramovich Bagaimana?

Putin sudah memperingatkan rekan-rekannya selama bertahun-tahun supaya mereka melindungi diri dari tindakan seperti itu, terutama setelah hubungan dengan AS dan negara-negara UE menyusul aneksasi Crimea pada 2014.

Namun, meskipun sebagian dari orang terdekat Putin menuruti nasihatnya dan tetap berinvestasi di Rusia, sisanya masih menyimpan uang dalam bentuk properti mewah di luar negeri dan klub sepak bola; perusahaan-perusahaan mereka juga masih terdaftar di bursa saham asing.

Sekarang mereka buru-buru berusaha mempertahankan aset di hadapan penalti ekonomi paling komprehensif yang pernah diterapkan di zaman modern.

Berikut ini beberapa dari mereka:

UE menjabarkannya sebagai "pengusaha-pejabat" yang membantu sang presiden menyelesaikan masalah-masalah bisnisnya.

Usmanov lahir di Uzbekistan ketika negara itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Ia kini mengepalai USM Holdings, konglomerat besar yang terlibat di sektor pertambangan dan telekomunikasi.

Salah satu anak perusahaannya adalah jaringan seluler terbesar kedua Rusia, MegaFon.

UE mengumumkan sanksi terhadap Usmanov pada 28 Februari, diikuti AS dan Inggris.

Usmanov menyebut sanksi itu tidak adil dan berkata semua tuduhan terhadapnya adalah dusta.

USM Holdings tampaknya berharap dapat menghindari sanksi UE karena Usmanov hanya memiliki kurang dari 50 persen saham di sana.

Ia memiliki superyacht bernama Dilbar yang sedang direparasi di Hamburg dan sekarang terancam disita.

Di Inggris, investasinya yang paling mencolok adalah properti. Ia punya dua rumah mewah, satu di London dan satu di Surrey. Keduanya telah dibekukan oleh otoritas Inggris.

Rekan bisnis Usmanov, Farhad Moshiri, adalah pemilik klub Everton, dan perusahaannya USM, Megafon, dan Yota menjadi sponsor terbesar di klub tersebut.

Everton menangguhkan kesepakatan sponsor pada Rabu (2/3/2022), dan Moshiri mundur dari dewan direktur klub.

Ia belum dikenai sanksi, kemungkinan karena ia tidak kelihatan begitu berpengaruh dibandingkan rekan-rekan Putin lainnya.

Seberapa besar pengaruhnya di Kremlin masih diperdebatkan. Beberapa menduga ia hanya bersikap toleran kepada Presiden Putin, lainnya mengatakan hubungan mereka lebih dekat dari itu.

Abramovich dengan tegas menyangkal memiliki hubungan dekat dengan Putin atau Kremlin, namun kekayaannya yang diperkirakan bernilai 12,4 miliar dollar AS (Rp 178 triliun) akan terancam bila ia dikenai sanksi.

Pada Rabu (2/3/2022) ia mengumumkan bahwa ia berniat menjual Chelsea dengan harga 3 miliar pounds (Rp 57 triliun), rumahnya di Kensington Palace Gardens, London yang bernilai 150 juta pounds (Rp2,8 triliun) dilaporkan tengah dijual.

Abramovich menjadi kaya pada tahun 1990-an dan merupakan salah satu oligarki di masa kepresidenan Boris Yeltsin.

Peruntungan terbesarnya ialah membeli perusahaan minyak Sibneft dengan harga diskon.

Aset-asetnya termasuk yacht terpanjang ketiga di dunia, Eclipse, dan mega-yacht lainnya, Solaris, yang tertambat di Barcelona.

Ia mulai menarik diri dari Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, ia tidak memperbarui visa Inggrisnya, dan alih-alih itu menggunakan paspor Israel untuk berkunjung ke London.

Dan meskipun dahulu ia selalu hadir saat laga kandang Chelsea, sekarang ia jarang kelihatan di Stamford Bridge.

Deripaska menjadi kaya pada tahun 1990-an, memenangkan persaingan ketat untuk industri aluminium.

AS mengatakan ia terlibat dalam pencucian uang, suap, pemerasan, dan penipuan, serta melaporkan tuduhan bahwa ia telah "memerintahkan pembunuhan seorang pengusaha, dan punya koneksi ke salah satu organisasi kriminal Rusia".

Ia menyangkal semua tuduhan tersebut.

Ia rugi besar pada krisis finansial 2008 dan butuh Putin untuk menyelamatkannya.

Pada 2009, Presiden Putin mempermalukannya dengan terang-terangan menuduhnya mencuri pulpen. Sejak itu, ia tampaknya sudah berhasil mengambil hati Putin kembali.

Ia mendirikan perusahaan energi hijau dan logam, En+ Group, yang terdaftar di Bursa Saham London, namun ia mengurangi sahamnya di sana hingga kurang dari 50 persen ketika ia dikenai sanksi AS pada 2018.

Ia memiliki properti mewah bergaya art deco di Surrey, Inggris, yang ia usahakan untuk dijual dengan harga 18 juta dollar AS sejak hubungan Inggris-Rusia memburuk menyusul pembunuhan eks-mata-mata Rusia Sergei Skripal.

Ia juga punya satu yacht, Cilo, yang terlihat di Maladewa pada Rabu kemarin.

Tidak seperti banyak oligarki lainnya, Deripaska vokal tentang pandangannya mengenai perang di Ukraina.

Ia menyuarakan perdamaian di media sosial. "Negosiasi perlu dimulai sesegera mungkin!" tulisnya.

Ia disebut-sebut sebagai salah satu penasihat Putin yang paling dekat dan paling terpercaya, sekaligus kawan pribadinya. Keduanya diperkirakan berbicara setiap hari.

Kenaikan statusnya ia capai dengan menyingkirkan lawan-lawannya tanpa ampun--sampai ia dijuluki "Darth Vader" oleh media Rusia.

AS menerapkan sanksi terhadapnya pada 2014, yang ia sebut "sepenuhnya tidak bisa dibenarkan dan ilegal".

Mereka mengumumkan sanksi baru terhadapnya pada 24 Februari.

Sechin menjalani kariernya dengan berpindah-pindah pekerjaan antara politik dan bisnis, kadang-kadang memegang jabatan senior di kedua bidang pada waktu yang sama.

Ketika Putin menjadi perdana menteri, ia menjadi deputinya, dan sekarang ia memimpin perusahaan minyak milik negara Rosneft.

Sechin bekerja dengan Putin di kantor wali kota di St Petersburg pada 1990-an, dan diyakini banyak orang sebagai anggota badan intelijen yang ditakuti, KGB, meskipun ia sendiri tidak pernah terang-terangan mengakuinya.

Tidak ada yang tahu berapa banyak uang yang dimiliki Sechin, namun Perancis telah merampas sebuah yacht bernama Amore Vero yang dikaitkan dengannya.

Hal itu mereka lakukan setelah istri kedua Sechin, Olga Sechina, beberapa kali mengunggah foto dirinya sedang berada di sana. Saat ini mereka sudah bercerai.

Selain itu tidak banyak tanda bahwa ia memiliki banyak kekayaan di luar negeri yang dapat diungkap dengan mudah, dan barangkali sulit untuk melacak dan membekukan lebih banyak asetnya.

Ia juga membangun kariernya di atas kesetiaan pada sang presiden, mulai dari ketika ia menjadi deputi Putin di komite hubungan internasional di pemerintah kota St Petersburg pada 1990-an.

Ia telah mengepalai perusahaan gas milik negara yang berpengaruh, Gazprom, sejak 2001.

Duta besar AS untuk Moskow pada 2009 menjabarkan Gazprom sebagai "tidak efisien, didorong motif politik, dan korup".

Ia tampaknya tidak memiliki aset yang mudah dilacak di luar Rusia dan tidak ada informasi mengenai jumlah kekayaannya.

Bersama-sama, keduanya mendirikan Alfa-Bank, bank swasta terbesar di Rusia.

Mereka diperingatkan oleh Putin pada 2016 untuk melindungi kepentingan mereka dari sanksi di masa depan.

Pekan ini, keduanya mundur dari perusahaan investasi LetterOne di London, yang mereka dirikan hampir 10 tahun lalu, karena saham mereka dibekukan oleh sanksi UE pada 28 Februari.

Aven juga mengundurkan diri dari jabatan wali di Royal Academy of Arts di London.

Kedua pengusaha itu berkata mereka akan "menantang alasan yang dusta dan tidak berdasar untuk penerapan sanksi ini--dengan keras dan melalui berbagai cara yang bisa dilakukan".

Fridman, yang diduga memiliki kekayaan sekitar 12 miliar dollar AS (Rp 172 triliun), tinggal di London dan memiliki properti mewah di London utara yang ia beli seharga 65 juta pounds pada 2016. Sementara Pyotr Aven diduga memiliki kekayaan sekitar $4,8 miliar (Rp69 triliun).

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/08/125900070/daftar-crazy-rich-rusia-yang-kena-sanksi-barat-roman-abramovich-bagaimana

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke