Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Invasi Rusia ke Ukraina Melambat, Mungkin Ini Tujuannya...

Para tentara Rusia sedang mempersiapkan serangan di ibu kota Ukraina Kiev dan kota-kota lain. Pada saat yang sama, mereka mencoba menggabungkan pasukannya di selatan negara tetangganya itu.

Kedua strategi tersebut pasti akan membahayakan nyawa lebih banyak warga sipil.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rusia frustrasi oleh perlawanan keras Ukraina, dan menyebut setengah dari pasukan Moskwa yang sebelumnya berkumpul di perbatasan sekarang berada di dalam Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lalu mendesak tentara Rusia untuk meletakkan senjata mereka, dengan berkata "selamatkan nyawa kalian".

Akan tetapi para ahli mengatakan, upaya perang Rusia masih jauh dari kehabisan tenaga.

"Mereka tidak macet," kata Olivier Kempf, kepala La Vigie, sebuah konsultan strategi.

"Ini perang, jadi ada kesulitan. Mereka mungkin ada masalah logistik. Tapi terlepas dari apa yang kami diberitahu, mereka membuat kemajuan," katanya kepada AFP.

"Hanya di video game Anda menaklukkan sebuah negara dalam dua hari."

Keunggulan Rusia secara keseluruhan, terutama di angkasa, memberikannya "tingkat kebebasan bergerak yang signifikan di seluruh negeri," kata Nick Brown dari Janes, sebuah dinas intelijen pertahanan Inggris.

"Citra satelit dari barisan panjang kendaraan di tempat terbuka menunjukkan bahwa mereka tetap yakin dengan posisi mereka sendiri dan ketidakmampuan Ukraina untuk mengatasinya," terang Brown.

Pasukan Ukraina berjuang keras mencegah penyatuan dua sayap serangan Rusia, yang menurut para ahli akan menjadi pengubah keadaan.

Kota pelabuhan strategis Odessa di barat dan Mariupol--masih dipegang oleh Ukraina--di timur adalah target utama kawasan itu bagi Rusia.

Jatuhnya Mariupol "akan memungkinkan kesinambungan teritorial antara wilayah Rostov-on-Don dan Crimea", kata seorang sumber militer Perancis yang menolak disebutkan namanya.

Ini akan memberi Rusia kesempatan untuk menyerap atau mencaplok seluruh timur Ukraina, kata sumber itu.

Rusia juga dapat menjepit pasukan Ukraina di wilayah Donbass yang memisahkan diri, Brown memperingatkan.

Moskwa menuduh Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

"Ukraina tidak seperti Suriah bagi Rusia," kata salah satu sumber diplomatik Eropa. "Jauh lebih sulit bagi mereka untuk membombardirnya secara rata."

Sadar bahwa banyak orang Rusia memiliki teman dan keluarga di Ukraina, Vladimir Putin dengan sengaja menyebut kepemimpinan di Kiev sebagai "Nazi", kata sumber itu, karena "Rusia tidak memulai dengan menganggap Ukraina sebagai musuh".

Seruan kepada penduduk untuk meninggalkan Kiev mungkin mempersiapkan lahan untuk serangan udara yang lebih intens di ibu kota, kata sumber militer Perancis.

Sementara itu di Kharkiv, pasukan Rusia menembakkan roket-roket dalam pertempuran sengit untuk merebut kota terbesar kedua di Ukraina tersebut, kata sumber itu.

"Itu berarti Rusia memukul keras, dan semakin tanpa pandang bulu," imbuh sumber itu. "Hari-hari mendatang akan jauh lebih sulit."

Situasi itu juga terjadi di tempat lain. Seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP gelombang serangan kedua Rusia sudah dekat.

"Mereka sedang mempersiapkan sesuatu yang benar-benar masif," tambah seorang sumber diplomatik.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/01/074500570/kenapa-invasi-rusia-ke-ukraina-melambat-mungkin-ini-tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke