Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Dikecam Setelah Gunakan Bom Tandan untuk Serang Ukraina dan Bunuh Warga Sipil

LONDON, KOMPAS.com – Amnesty International meminta Rusia berhenti menggunakan bom tandan (cluster munitions) di Ukraina.

Bom tandan adalah jenis senjata yang didesain untuk menyelimuti kawasan dengan suatu kekuatan ledakan yang dihasilkan oleh ratusan bom-bom kecil.

Organisasi non-pemerintah yang fokus pada hak asasi manusia (HAM) itu mengatakan serangan fatal menggunakan senjata sembarangan di rumah sakit dan sekolah bisa merupakan kejahatan perang.

Amnesty International mengatakan bom tandan menghantam sebuah preschool di timur laut Ukraina pada Jumat (25/2/2022), yang digunakan untuk melindungi warga sipil, menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak.

Mereka mengatakan serangan di Kota Okhtyrka mungkin merupakan kejahatan perang, setelah gambar menunjukkan bom tandan menghantam setidaknya tujuh lokasi di atau dekat sekolah.

Amnesty mengatakan serangan itu tampaknya dilakukan oleh pasukan Rusia, yang beroperasi di dekatnya, dan yang memiliki catatan menggunakan bom tandan di daerah berpenduduk.

"Tidak ada pembenaran yang mungkin untuk menjatuhkan bom tandan di daerah berpenduduk, apalagi di dekat sekolah," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan, Minggu (27/2/2022), dikutip dari AFP.

Lebih dari 100 negara telah menandatangani Konvensi 2008 tentang Bom Tandan yang melarang produksi dan penggunaan senjata, tetapi tidak Rusia atau Ukraina.
Rudal yang membawa bom tandan akan meledak di udara dan mengirim lusinan atau ratusan bom kecil ke area yang luas.

Bom ini sering gagal meledak pada benturan, sehingga menjadi ranjau darat bagi siapa saja yang menemukannya.

Human Rights Watch (HRW) mengatakan pada Jumat, bahwa bom tandan Rusia telah menghantam sebuah rumah sakit di Vuhledar di Ukraina timur, menewaskan empat warga sipil dan melukai 10 orang, enam di antaranya petugas kesehatan.

"Serangan tak berperasaan ini telah membunuh dan melukai warga sipil, dan merusak sebuah rumah sakit," kata Direktur Senjata HRW Stephen Goose.

HRW mengingatkan, meluncurkan serangan tanpa pandang bulu yang membunuh atau melukai warga sipil merupakan kejahatan perang, dan rumah sakit serta sekolah diberikan perlindungan khusus lebih lanjut di bawah hukum internasional.

Situs web investigasi Bellingcat telah menyusun laporan penggunaan bom tandan di Ukraina dan mengatakan bahwa kota kedua Kharkiv tampaknya juga menjadi target beberapa serangan bom tandan.

"Gambar dan video yang diunggah online menunjukkan penggunaan senjata ini secara lebih luas di wilayah sipil," kata Bellingcat, mereproduksi rekaman dashcam dari seorang pengemudi yang mencoba menghindari hujan bom di Kharkiv.

"Jalan raya ini melewati area pemukiman dan berada tepat di sebelah rumah sakit anak-anak," kata Bellingcat.

Kampanye Internasional untuk Melarang Ranjau Darat dan Koalisi Bom Tandan (ICBL-CMC) sangat mengutuk penggunaannya dalam invasi Rusia ke Ukraina dan menyerukan segera diakhirinya penggunaan senjata tersebut .

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/28/210000470/rusia-dikecam-setelah-gunakan-bom-tandan-untuk-serang-ukraina-dan-bunuh

Terkini Lainnya

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan BidenĀ 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan BidenĀ 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke