Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pejabat Pakistan Sebut Pemerintahan Taliban "Rezim Ekstrimis"

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seorang menteri pemerintahan Pakistan mengecam Taliban yang saat ini berkuasa di Afghanistan karena memberlakukan pembatasan pada perempuan.

Menteri itu mencela pembatasan itu sebagai "pemikiran mundur" dan sebagai ancaman bagi negaranya.

Dilansir VOA News, Menteri Penerangan Fawad Hussain, saat berbicara di sebuah pertemuan Islamabad, menggambarkan pemerintah baru Taliban di Kabul sebagai “rezim ekstremis.”

“Kami ingin sepenuhnya membantu rakyat Afghanistan. Perempuan tidak dapat bepergian sendiri atau pergi ke sekolah dan perguruan tinggi adalah pemikiran mundur dan merupakan ancaman bagi Pakistan,” kata Hussain.

Sangat jarang pejabat Pakistan secara terbuka mengkritik Taliban yang telah kembali berkuasa di Afghanistan.

Tapi Hussain berbeda. Dia berbicara lantang sehari setelah Kementerian Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengeluarkan arahan baru bagi perempuan.

Taliban membatasi wanita melakukan perjalanan lebih dari 72 kilometer, kecuali ditemani kerabat dekat laki-laki.

Ia juga menyarankan pengemudi taksi di Afghanistan untuk menawarkan tumpangan hanya kepada wanita yang mengenakan jilbab.

Juru bicara kementerian Taliban Sadiq Akif Mahajer membela pembatasan tersebut, mengatakan kepada VOA bahwa itu sejalan dengan syariah atau hukum Islam.

Pembatasan terbaru datang beberapa minggu setelah Taliban meminta saluran televisi Afghanistan untuk berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan aktris.

Mereka juga mengharuskan pembawa berita wanita mengenakan jilbab saat mengudara.

Taliban secara militer mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan pada Agustus lalu.

Ini ketika pemerintah Afghanistan yang didukung Barat dan pasukan keamanannya runtuh pada tahap akhir penarikan pasukan internasional pimpinan AS dari negara itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/29/160823570/pejabat-pakistan-sebut-pemerintahan-taliban-rezim-ekstrimis

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke