SUVA, KOMPAS.com - Para penari tradisional “Bula”, yang mengenakan rok rumput menyambut para wisatawan yang gembira kembali ke Fiji, ketika negara Pasifik Selatan itu membuka perbatasannya bagi para pelancong internasional untuk pertama kalinya sejak dua tahun pandemi Covid-19 dimulai.
Penerbangan Fiji Airways FJ914 dari Sydney mendarat di bandara Nadi pada pukul 11.40 waktu setempat pada Rabu (1/12/2021). Ini mengakhiri 615 hari isolasi internasional untuk negara dengan ekonomi yang bergantung pada pariwisata.
Saat pesawat meluncur di landasan, dua mobil pemadam kebakaran berbaris dan mengarahkan selang mereka ke udara untuk menghormatinya dengan salut air.
Masker menutupi senyum berseri-seri warga ketika para pelancong, beberapa membawa papan selancar, berjalan melewati terminal.
Teriakan "bula" (halo) dan lagu-lagu perayaan penduduk asli bergema di sekitar gedung.
Pasangan Australia Matthew Brickwood dan Danielle Connelly adalah yang pertama dari 200 lebih penumpang yang melewati bea cukai, mengatakan kepada AFP: "Sejak kami mendengar Fiji dibuka untuk penerbangan pertamanya, kami memutuskan untuk langsung menuju ke sini."
Kepala eksekutif Fiji Airways Andre Viljoen mengatakan itu adalah kesempatan "penting" setelah 20 bulan yang sulit bagi tempat tujuan utama wisata tropis, di mana pariwisata menyumbang sekitar 40 persen dari ekonomi.
"Pembukaan kembali perbatasan internasional akan menghidupkan kembali ekonomi Fiji," katanya kepada wartawan.
Viljoen mengatakan langkah-langkah kesehatan yang ketat diterapkan untuk menahan Covid-19 dan kemunculan varian Omicron baru-baru ini tidak menghalangi penumpang.
"Penerbangan datang dengan kapasitas penuh," katanya.
Fiji telah memperketat pembatasan kedatangan dari Afrika selatan tetapi tidak membuat perubahan pada aturan seputar negara-negara "mitra perjalanan", yang warganya sekarang dapat menikmati liburan tropis di Pasifik yang indah.
Mereka termasuk Selandia Baru, Amerika Serikat dan Perancis, serta negara-negara di mana Omicron telah terdeteksi seperti Jepang, Australia, Kanada dan Inggris.
"Kami mencatat sekitar 75.000 pemesanan untuk beberapa bulan ke depan, (jumlah) yang luar biasa," katanya melansir AFP.
"Kami tahu pekerjaan kami baru saja dimulai dan kami berharap dapat melihat lebih banyak turis datang pada 2022."
Pengunjung asing perlu divaksinasi lengkap dan dinyatakan negatif Covid-19 sebelum keberangkatan, serta memberikan riwayat perjalanan 14 hari untuk memastikan mereka tidak mengunjungi hotspot virus.
Begitu tiba di Fiji, mereka harus tinggal di zona yang sudah ditentukan di mana semua kontak, dari staf perhotelan hingga operator tur, mendapat dua dosis vaksin Covid-19.
Fiji berhasil menghilangkan Covid-19 selama 12 bulan, sebelum gelombang kedua yang menghancurkan dari varian Delta awal tahun ini menyebabkan hampir 700 kematian di negara berpenduduk satu juta itu.
Tetapi infeksi telah turun karena tingkat vaksinasi Fiji naik lebih dari 90 persen, dengan satu kematian dan beberapa lusin infeksi dilaporkan dalam seminggu terakhir.
Kristen Abramovich, turis Australia yang bepergian dengan suami dan putrinya, mengatakan protokol keselamatan memungkinkan dia untuk liburan dengan percaya diri.
"Tingkat vaksinasi di sini sama baiknya dengan di rumah, jadi saya tidak terlalu takut dengan jenis virus baru," katanya kepada AFP.
Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama minggu ini menggambarkan kembalinya pariwisata sebagai penyambung kehidupan bagi sebuah negara yang berjuang melawan "hambatan ekonomi terkuat yang pernah kita hadapi" karena pandemi Covid-19.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/05/102950870/pertama-kali-buka-perbatasan-sejak-2-tahun-pandemi-fiji-sambut-meriah