Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia dan China Sepakati Peta Jalan Penguatan Kerja Sama Militer

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Rusia menandatangani peta jalan untuk mempererat hubungan militer dengan China pada Selasa (23/11/2021).

Kerja sama militer Rusia-China ini antara lain sebagai merespons atas semakin seringnya penerbangan pembom strategis AS mendekati perbatasan kedua negara.

Selama panggilan video, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan rekan sebandingnya dari China Wei Fenghe “menyatakan minat bersama untuk meningkatkan latihan militer strategis dan patroli bersama oleh Rusia dan China,” menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

“China dan Rusia telah menjadi mitra strategis selama bertahun-tahun,” kata Shoigu melansir AP.

“Saat ini, dalam kondisi turbulensi geopolitik yang semakin meningkat dan potensi konflik yang semakin besar di berbagai belahan dunia, pengembangan interaksi kita sangat relevan.”

Shoigu menyorot semakin intensifnya penerbangan pembom strategis AS di dekat perbatasan Rusia. Menurutnya, ada 30 misi semacam itu selama sebulan terakhir saja.

“Bulan ini, selama latihan kekuatan strategis 'Global Thunder AS', 10 (pesawat) pembom strategis mempraktikkan skenario penggunaan senjata nuklir melawan Rusia secara bersamaan dari arah barat dan timur,” kata Shoigu.

Dia menambahkan bahwa mereka datang sedekat 20 kilometer (12 mil) ke perbatasan Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia juga mengamati peningkatan jumlah penerbangan pembom AS di atas Laut Okhotsk, di mana AS berlatih mencapai titik untuk meluncurkan rudal jelajah. Baik Rusia dan China melihat latihan ini sebagai ancaman.

“Dalam lingkungan seperti itu, koordinasi Rusia-China menjadi faktor penstabil dalam urusan global,” kata Shoigu.

Wei memuji Rusia karena berhasil melawan apa yang disebutnya sebagai tekanan dan ancaman militer AS.

Shoigu dan Wei memuji serangkaian manuver yang melibatkan pesawat tempur dan kapal angkatan laut Rusia dan China, dan menandatangani rencana kerja sama militer untuk 2021-2025.

Pada Jumat (19/11/2021), dua pembom strategis Tu-95MS Rusia dan dua pembom strategis H-6K China, melakukan patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur. Kegiatan ini mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan jet tempur.

Bulan lalu, manuver angkatan laut bersama oleh kapal perang dan pesawat Rusia dan China juga dilakukan di Laut Jepang.

Pada Agustus, Shoigu mengunjungi China untuk menghadiri latihan perang bersama, yang menandai pertama kalinya pasukan Rusia mengambil bagian dalam latihan di wilayah China.

Kegiatan itu hanya yang terbaru dari serangkaian latihan perang dalam beberapa tahun terakhir, yang dimaksudkan untuk menggarisbawahi hubungan militer yang semakin erat antara Moskwa dan Beijing.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China, Xi Jinping, telah mengembangkan ikatan pribadi yang kuat untuk meningkatkan “kemitraan strategis” antara mantan saingan Komunis, karena keduanya menghadapi ketegangan dengan Barat.

Rusia berusaha memperluas hubungan dengan China, ketika hubungannya dengan AS dan sekutunya merosot ke posisi terendah pasca-Perang Dingin.

Keadaaan itu dipicu oleh pencaplokan Semenanjung Krimea Ukraina oleh Moskwa pada 2014, tuduhan serangan peretasan Rusia, campur tangan dalam pemilihan umum dan perselisihan lainnya.

Meskipun Rusia dan China di masa lalu menolak kemungkinan membentuk aliansi militer, Putin mengatakan tahun lalu bahwa prospek seperti itu tidak dapat dikesampingkan.

Dia juga mencatat bahwa Rusia telah berbagi teknologi militer yang sangat sensitif dengan China, yang membantu secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanannya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/24/151144770/rusia-dan-china-sepakati-peta-jalan-penguatan-kerja-sama-militer

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke