Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Presiden Afghanistan Kembali Minta Maaf Telah Tinggalkan Negaranya

KABUL, KOMPAS.com – Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kembali meminta maaf karena telah meninggalkan negara tersebut saat Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Ghani melalui sebuah pernyataan yang diunggah melalui Twitter pada Rabu (8/9/2021).

Dalam pernyataan tersebut, dia mengaku terpaksa kabur dari Afghanistan atas desakan keamanan istana untuk menghindari risiko pertempuran darah.

Dia juga menangkis tuduhan yang menyebut bahwa dia kabur sambil membawa uang negara dalam jumlah yang banyak.

Ghani menyatakan siap untuk diselidiki mengenai uang tersebut untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Aghbar menuduh Ghani membawa sekitar 169 juta dollar AS bersamanya ketika dia meninggalkan negara itu.

"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya, tapi saya percaya itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," kata Ghanis dalam surat tersebut.

Ghani, yang saat ini berada di Abu Dhabi, menyesalkan bahwa, seperti para pendahulunya, dia juga tak mampu membawa perdamaian dan kemakmuran ke Afghanistan.

“Dengan penyesalan yang mendalam, bagian saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya,” ujar Ghani.

"Saya meminta maaf kepada rakyat Afghanistan bahwa saya tidak bisa mengakhirinya dengan cara yang berbeda,” sambungnya.

Sejak mayoritas pasukan asing hengkang dari Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki wilayah-wilayah Afghanistan.

Satu per satu ibu kota provinsi kemudian jatuh hingga akhirnya Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus.

Dalam sebuah wawancara dengan outlet Afghanistan TOLO News, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Ghani berucap kepadanya pada malam sebelum dia meninggalkan Afghanistan bahwa dia siap bertempur sampai mati.

“Saya tentu tidak tahu tentang itu, dan kami tentu tidak melakukan apa pun untuk memfasilitasinya,” kata Blinken.

Selain itu, Blinken mengaku tidak mengetahui apakah Ghani telah membawa uang tunai dalam jumlah banyak saat kabur.

“Itu saya tidak tahu. Yang saya tahu adalah dia meninggalkan negara itu, dan sekali lagi, dalam waktu yang sangat singkat. Pasukan keamanan sebagai sebuah institusi runtuh dan begitu pula pemerintah,” ucap Blinken.

Permohonan maaf Ghani tersebut muncul selang sehari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan interim Afghanistan.

Nama Mullah Mohammad Hassan Akhund dijadikan sebagai Perdana Menteri interim Afghanistan.

Selain itu, Abdul Ghani Baradar akan menjadi wakilnya bersama dengan Abdul Salam Hanafi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/09/065036070/mantan-presiden-afghanistan-kembali-minta-maaf-telah-tinggalkan-negaranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke