WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana membuka lebih dari 32 juta hektar di Teluk Meksiko untuk eksplorasi minyak dan gas (migas).
Rencana tersebut diumumkan pada Selasa (31/8/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Keputusan tersebut dianggap sebagai kemunduran yang signifikan bagi agenda perlawanan terhadap perubahan iklim Gedung Putih.
Rencana tersebut juga dengan cepat ditentang oleh koalisi kelompok pro-lingkungan sebagaimana dilansir AFP.
Biro Manajemen Energi Laut Kementerian Dalam Negeri mengharapkan pemberitahuan pelelangannya pada September.
Padahal, pada Januari, Biden mengumumkan moratorium pengeboran baru dari tanah federal sambil menunggu tinjauan.
Partai Demokrat juga berusaha menempatkan krisis iklim sebagai isu penting di jantung kepresidenan AS.
Pada Juni, seorang hakim negara bagian Louisiana yang ditunjuk oleh mantan Presiden AS Donald Trump turun tangan untuk memutuskan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari Kongres AS untuk moratorium tersebut.
Menurut Record of Decision, pemerintah memproyeksikan hingga 1,1 miliar barrel minyak dan 4,4 triliun kaki kubik gas dari pelelangan ladang migas tersebut.
Sejumlah organisasi pro-lingkungan yang dipimpin oleh kelompok advokasi Earthjustice menggugat Biro Manajemen Energi Laut dan Menteri Dalam Negeri AS Deb Haaland setelah rencana tersebut diumumkan.
Direktur Eksekutif Healthy Gulf Cynthia Sarthou, sebuah organisasi pro-lingkungan, mengatakan, Badai Ida yang baru saja menerjang AS harusnya menjadi alarm serius untuk memerangi perubahan iklim.
"Setelah Badai Ida, jelas bahwa kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk beralih dari bahan bakar fosil guna mengurangi dampak perubahan iklim seperti badai yang lebih kuat dan lebih sering," kata Sarthou.
Brettny Hardy dari Earthjustice mengaku kecewa dengan pemerintahan Biden setelah rencana pembukaan lahan di Teluk Meksiko untuk eksplorasi migas diumumkan.
“Pemerintahan Biden telah beralih ke industri minyak berdasarkan kampanye disinformasi dan tekanan politiknya, mengabaikan memburuknya keadaan darurat iklim yang kita hadapi," kata Hardy.
https://www.kompas.com/global/read/2021/09/01/130430970/biden-setujui-jutaan-hektar-lahan-untuk-eksplorasi-migas-kemunduran