Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ismail Sabri Yaakob PM Baru Malaysia, Ini Kontroversi di Balik Sosok "Low Profile"-nya

Nama Ismail tidak pernah diperhitungkan untuk menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran”. Sosoknya tidak begitu dikenal hingga pandemi Covid-19 mengguncang Malaysia.

Penunjukannya sebagai perdana menteri oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah melesatkan karier politiknya bagaikan meteor.

Profil Ismail Sabri Yaakob yang low profile mulai terangkat setelah dia menjadi wajah penanganan virus corona.

Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Senior bidang Keamanan, Ismail rutin tampil di televisi menyampaikan perkembangan pandemi seperti penerapan lockdown dan protokol kesehatan.

Di tingkat partai, politisi berusia 61 tahun ini menjabat sebagai Wakil Presiden UMNO. Dia berada di urutan tiga senioritas setelah presiden partai Zahid Hamidi dan deputi presiden partai Mohamad Hasan.

Sementara itu di pemerintahan, Ismail Sabri Yaakob telah mengemban sejumlah posisi kementerian di bawah tiga perdana menteri yang berbeda.

Dia pertama kali masuk kabinet dengan posisi Menteri Pemuda dan Olahraga pada Maret 2008.

Anggota parlemen dari negara bagian Pahang ini kemudian dipercaya sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Menteri Pertanian, Menteri Pedesaan, dan Menteri Pertahanan.

Ketika UMNO kembali ke pemerintahan pada Februari 2020 setelah kolapsnya koalisi Pakatan Harapan, Ismail Sabri Yaakob ditunjuk pendahulunya, Muhyiddin Yassin, sebagai salah satu empat Menteri Senior.

Selang 16 bulan kemudian, loyalitasnya terhadap Muhyiddin dan koalisi Perikatan Nasional diimbali dengan posisi krusial wakil perdana menteri.

Penunjukannya ketika itu diharapkan dapat menjembatani konflik antara UMNO dan partai Bersatu pimpinan Muhyiddin Yassin.

Namun, siapa sangka Ismail Sabri Yaakob justru menjadi wakil PM Malaysia dengan masa jabatan tersingkat, hanya 40 hari.

Setelah Muhyiddin mundur, Ismail dengan cepat menggalang dukungan politik untuk mengamankan kursi PM.

Awalnya kans Ismail diragukan, karena dia kesulitan mendapatkan restu dari blok Zahid dan mantan perdana menteri Najib Razak yang berjumlah 15 parlementarian.

Faksi ini memainkan peran krusial menjatuhkan Muhyiddin dari kursi PM, dengan menarik dukungan terhadap pemerintahannya.

Manuver politiknya ini memunculkan keresahan dan ketidaknyamanan dari kubu Zahid. Bahkan, sejumlah politisi UMNO melabeli dia sebagai “pengkhianat”

Namun, akhirnya UMNO bersatu bulat mendukung Ismail. Ini berarti UMNO kembali ke pucuk kekuasaan tiga tahun setelah rakyat Malaysia mengakhiri 61 tahun kekuasaan partai terbesar Malaysia itu.

Kontroversi Ismail Sabri Yaakob: Sosok Melayu nasionalis

Ismail dikenal sangat populer di kalangan akar rumput suku Melayu. Namun, sosok pengacara lulusan Universitas Malaya ini bukan tanpa kontroversi.

Ideologi nasionalisme Melayunya memicu kemarahan publik terutama suku non-Melayu Malaysia pada 2015, ketika dia meminta suku Melayu memboikot toko-toko yang dimiliki suku Tionghoa Malaysia.

Beralasan harga minyak dunia yang mengalami penurunan, Ismail mengkritik pebisnis Tionghoa Malaysia yang mencoba meraup untung dengan menolak menurunkan harga-harga barang.

Dia juga menambahkan, suku Melayu berhak menggunakan hak dan kekuatannya sebagai konsumen.

Pada tahun yang sama, Ismail turut memicu kontroversi ketika dia mengusulkan pembentukan pusat perbelanjaan yang khusus menjual barang-barang elektronik dan teknologi informasi, yang dijajakan hanya oleh pedagang Bumiputera atau suku Melayu serta grup pribumi lainnya.

Parlementarian dari dapil Bera ini membantah tudingan rasisme yang ditujukan padanya.

“Saya mengusulkan mal ini untuk menolong kaum Bumiputera.” ucapnya 

Ismail juga menjadi bulan-bulanan pada September 2020, ketika memutuskan warga Malaysia yang terbang dari Malaysia Barat menuju ke negara bagian Sabah dan sebaliknya tidak perlu menjalani karantina.

Adapun ketika itu Sabah menggelar pemilu negara bagian yang memicu banyak politisi dan warga hilir mudik untuk berkampanye dan memberikan suara mereka.

Akibat kebijakannya, angka kasus Covid-19 di Malaysia yang telah mengalami penurunan drastis kembali meroket. Penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali dan tidak kunjung stabil hingga saat ini.

Ismail dinilai gagal menangani Covid-19. Namun, ada juga yang membelanya dengan menilai dia hanya mengeksekusi kebijakan pemerintahan Muhyiddin.

Alhasil, bulan madu pemerintahan Ismail Sabri Yaakob dikhawatirkan tidak akan lama.

Jika angka kasus harian Covid-19 Malaysia tetap puluhan ribu dan kondisi ekonomi tak kunjung membaik, pemerintahan Ismail yang didukung mayoritas tipis 114 dari 220 parlementarian berpotensi berumur pendek seperti dua pemerintahan sebelumnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/21/143447870/ismail-sabri-yaakob-pm-baru-malaysia-ini-kontroversi-di-balik-sosok-low

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke