Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Orang Tewas sejak Minggu, Taliban Desak Orang-orang Tinggalkan Bandara Kabul

Melansir Reuters pada Kamis (19/8/2021), pejabat Taliban mengaku kematian itu disebabkan baik oleh tembakan senjata atau terinjak-injak, karena serbuan orang-orang ketakutan yang mencoba keluar dari negara itu.

Dia pun mendesak orang-orang yang masih berkerumun di gerbang fasilitas bandara untuk pulang, jika mereka tidak memiliki hak hukum untuk bepergian.

"Kami tidak ingin melukai siapa pun di bandara," klaim pejabat Taliban, yang menolak disebutkan namanya.

Pernyataan itu disampaikan sehari setelah pasukan Taliban menembaki pengunjuk rasa, menewaskan tiga orang, menurut saksi mata menurut laporan Reuters.

Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya tetap mendesak mengevakuasi warga negara mereka, dan beberapa staf Afghanistan mereka dari bandara pada Hari Kemerdekaan Afghanistan Kamis (19/8/2021).

Kondisi Kabul secara umum tenang sejak pasukan Taliban masuk pada Minggu (15/8/2021), setelah dengan cepat menguasai seluruh negeri dalam seminggu.

Tapi kondisi bandara terus dalam kekacauan ketika orang-orang bergegas mencari jalan keluar dari ibukota Afghanistan.

Sekitar 8.000 orang telah diterbangkan keluar negara itu sejak Minggu (15/8/2021), menurut seorang pejabat keamanan Barat.

Militer AS bertanggung jawab atas bandara sementara pasukan Taliban berpatroli di luar tembok dan pagar pembatasnya.

Pada Rabu (18/8/2021), saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata Taliban mencegah orang masuk ke kompleks bandara.

"Ini benar-benar bencana. Taliban menembak ke udara, mendorong orang, memukuli mereka dengan AK-47," kata satu orang yang mencoba keluar dari Afghanistan itu kepada Reuters.

Seorang pejabat Taliban mengatakan para komandan dan tentara telah melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa. Situasi lebih tenang pada Kamis (19/8/2021), menurut saksi.

Pada waktu normal, negara itu akan merayakan kemerdekaan Afghanistan 1919 dari kendali Inggris pada 19 Agustus, tetapi pemandangan di Jalalabad meningkatkan prospek bahwa orang dapat menggunakan kesempatan untuk memprotes.

Dua saksi dan seorang mantan pejabat polisi mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Taliban melepaskan tembakan ketika pengunjuk rasa di Jalalabad mencoba mengibarkan bendera nasional, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari selusin.

Rekaman video yang diunggah online dan ditayangkan oleh media menunjukkan ratusan orang di Jalalabad dengan bendera tiga warna hitam, merah dan hijau dikibarkan di atap dan dibawa oleh beberapa pengunjuk rasa.

Media melaporkan bahwa warga Afghanistan telah meruntuhkan bendera putih Taliban.

"Saya akan mengorbankan hidup saya untuk bendera ini (Afghanistan). Ini bendera saya. Pemerintah saya akan segera kembali, insya Allah," kata seorang pengunjuk rasa berbalut bendera tiga warna dalam laporan dari Sky News.

Mantan pemimpin Afghanistan lainnya termasuk mantan presiden Hamid Karzai, telah mengadakan pembicaraan dengan Taliban saat mereka membentuk pemerintahan baru.

Pemerintah Taliban akan membentuk dewan yang berkuasa dengan pemimpin tertinggi Haibatullah Akhundzada sebagai penanggung jawab keseluruhan, kata Waheedullah Hashimi, seorang anggota senior kelompok itu.

“Afghanistan tidak akan menjadi negara demokrasi. Ini adalah hukum syariah dan hanya itu," tegasnya kepada Reuters.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/19/160016870/12-orang-tewas-sejak-minggu-taliban-desak-orang-orang-tinggalkan-bandara

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Global
100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Global
Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke