Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PBB: Warga Sipil Korban Perang di Afghanistan Capai Rekor Tertinggi, 783 Tewas dan 1.609 Terluka

KABUL, KOMPAS.com - Jumlah warga sipil yang tewas dan terluka dalam perang di Afghanistan mencatatkan rekor tertinggi sejak 1 Mei, ketika pasukan internasional mulai menarik pasukan terakhir mereka dan Taliban melancarkan serangan besar-besaran.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat tingkat korban dalam 6 bulan pertama pada 2021 dan "kenaikan akut" terjadi dalam 2 bulan terakhir sejak 1 Mei.

Dalam 2 bulan sejak 1 Mei itu ada warga sipil sebanyak 783 tewas dan 1.609 terluka, hampir setara dengan jumlah korban selama 4 bulan pertama 2021, serta angka tertinggi untuk Mei dan Juni sejak PBB mulai membuat catatan pada 2009.

Kemungkinan jumlah itu juga menjadi yang terburuk sejak Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Senin (26/7/2021). 

PBB melaporkan bahwa banyak korban perang di Afghanistan, sejauh ini sebagian besar berasal dari pertempuran di daerah pedesaan.

Perlindungan Warga Sipil dalam Konflik Bersenjata mengatakan, jika konflik meningkat ke kota-kota yang lebih banyak populasinya, maka dapat menjadi bencana besar.

Sebagian negara Afghanistan telah jatuh di tangan Taliban sejak mereka meluncurkan serangan pada 2 bulan lalu, bersamaan dengan tenggat waktu yang ditetapkan pihak otoritas untuk pasukan asing meninggalkan negara itu.

“Saya memohon kepada para pemimpin Taliban dan Afghanistan untuk memperhatikan seluruh konflik yang suram dan menakutkan serta dampak yang merusak terhadap warga sipil," kata Deborah Lyons, perwakilan khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan.

"Laporan memberikan peringatan yang jelas tentang jumlah warga sipil Afghanistan yang akan binasa dan cacat tahun ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika kekerasan meningkat tidak dibendung," ujar Lyons.

PBB menyrbutkan bahwa hampir dua pertiga dari korban disebabkan oleh serangan kelompok pemberontak, termasuk ISIS.

Sekitar seperempatnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan sekutunya. Yang lain tidak dapat dengan jelas dikaitkan dengan kelompok mana pun.

Tidak ada korban sipil yang dikaitkan dengan tindakan pasukan internasional untuk pertama kalinya sejak PBB mulai membuat catatan. Konflik sekarang hampir seluruhnya antara warga Afghanistan, katanya.

Korban paling buruk dari kekerasan tersebut adalah para perempuan dan anak perempuan. Korban untuk kedua golongan tersebut mencapai rekor tertinggi selama 6 bulan pada 2021.

Insiden tunggal yang paling mengejutkan mungkin adalah serangan terhadap sebuah sekolah perempuan di Kabul, di mana setidaknya 85 orang tewas dan lebih dari 200 terluka, sebagian besar dari mereka adalah siswi.

Kemudian, peledak improvisasi adalah penyebab utama korban, bertanggung jawab atas lebih dari satu dari tiga kematian dan cedera.

Peledak improvisasi diperkirakan telah menyebabkan lebih banyak korban dalam pertempuran baru-baru ini, yang ditempatkan di jalan dan di dalam rumah di daerah yang direbut oleh Taliban.

Peledak itu dapat aktif ketika diinjak atau digali oleh siapa pun, tidak pandang bulu dan mungkin ilegal menurut hukum internasional.

Kami "mendokumentasikan banyak insiden di mana perangkat itu ditempatkan di jalan-jalan menuju ke daerah-daerah di bawah kendali elemen anti-pemerintah, serta ditinggalkan di dalam, dan di sekitar rumah-rumah sipil di desa-desa tempat kekuasaan Taliban baru-baru ini," kata laporan PBB itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/26/160715770/pbb-warga-sipil-korban-perang-di-afghanistan-capai-rekor-tertinggi-783

Terkini Lainnya

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke