Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Badai Petir India Bertambah, Sedikitnya 65 Orang Tewas di Beberapa Lokasi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sedikitnya 65 orang tewas akibat sambaran petir dan badai petir di negara bagian Rajasthan dan Uttar Pradesh di India utara pada Minggu (11/7/2021), menurut pihak berwenang.

Di kota Jaipur di Rajasthan, 23 orang tewas setelah petir menyambar Benteng Amer. Lokasi itu adalah tempat wisata populer di pinggiran kota, menurut Shankar Lal Saini, pejabat senior manajemen bencana di Jaipur.

"Ada menara di sana. Ketika petir menyambar, tembok menara runtuh, banyak orang terkubur di bawahnya. Karena benteng berada di atas bukit, ketika puing-puing jatuh dan ruang berkurang, beberapa orang juga jatuh ke parit," Saini mengatakan kepada CNN.

Peristiwa tersebut terjadi pada 18.30 waktu setempat pada Minggu (11/7/2021). Operasi penyelamatan berlanjut hingga pukul 7 pagi pada Senin (12/7/2021), menurut Saini.

Wanita dan anak-anak termasuk di antara mayat yang ditemukan. Para korban dinyatakan meninggal setibanya di Rumah Sakit Sawai Man Singh di kota itu.

"Saya merasakan sakit di sekujur tubuh saya karena batu dan sarang lebah madu menimpa saya," kata Izhar Ali (22 tahun), yang selamat dari kejadian itu dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Jaipur, Selasa (13/7/2021).

Ali pergi bersama adik laki-lakinya, sepupunya, dan beberapa temannya ke lokasi. Mereka memanjat menara pengawas untuk mengambil foto. Tetapi angin dan hujan begitu kuat sehingga mereka memutuskan untuk duduk dan menunggu saja.

"Saya memegang ponsel saya dan saya ingat melihat waktu, saat itu pukul 19:04 ketika petir menyambar," kata Ali.

Saudaranya terpeleset dan hampir jatuh dari menara, dan ketika kelompok itu menariknya ke tempat yang aman, petir menyambar salah satu teman Ali, yang kemudian meninggal.

Ketika hujan akhirnya reda, mereka membawa jenazah temannya menuruni menara. "Ada orang tergeletak mati di sekitar kami," kata Ali.

Menurutnya, 11 orang lainnya berhasil diselamatkan dan dalam kondisi stabil. Mereka yang berada di benteng termasuk penduduk lokal dan juga turis.

"Karena daerahnya berbukit dan banyak pohon, tim penyelamat terus mencari sampai pagi untuk berjaga-jaga jika ada yang tertinggal tetapi sekarang semua orang telah dihitung," kata Saini.

Beberapa orang juga tewas akibat sambaran petir di bagian lain Rajasthan, menurut Menteri Kepala Ashok Gehlot.

Dia meminta para pejabat untuk memberikan bantuan segera kepada keluarga korban dalam sebuah tweet pada Minggu (11/7/2021).

Di negara bagian Uttar Pradesh, 42 orang tewas dalam sambaran petir dan insiden terkait badai, menurut pejabat manajemen bencana negara bagian Aditi Umrao.

Pada Senin (12/7/2021), Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan belasungkawanya di Twitter.

Dia mengumumkan pemerintah India akan memberikan 2.680 dollar AS (Rp 38,7 juta) sebagai kompensasi kepada keluarga korban. Mereka yang selamat dari serangan tetapi terluka akan diberikan kompensasi 670 dollar AS (Rp 9,6 juta).

Kematian akibat sambaran petir sering terjadi di India dan kawasan Asia Selatan pada Mei dan Juni setiap tahun.

Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India, ada 2.885 kematian yang disebabkan oleh petir pada 2017, dan 2.357 kematian pada 2018.

Pada Juni 2020, setidaknya 107 orang tewas akibat sambaran petir di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar hanya dalam dua hari.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/13/165857670/korban-badai-petir-india-bertambah-sedikitnya-65-orang-tewas-di-beberapa

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke