Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Reaksi Dunia Saat Serangan Israel Bunuh Sedikitnya 140 Orang di Gaza

GAZA, KOMPAS.com - Reaksi dunia saat setidaknya 140 orang termasuk 39 anak-anak telah tewas di Gaza pada Sabtu (15/5/2021), sejak Israel meluncurkan serangan pada Senin (10/5/2021).

Pada Sabtu (15/5/2021), Israel menargetkan kamp pengungsi di Gaza, di mana setidaknya 10 warga Palestina tewas, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (16/5/2021).

Serangan itu juga menghancurkan sebuah bangunan di kota Gaza yang merupakan kantor media Al Jazeera, Associated Press (AP), bersama beberapa outlet media, serta kantor dan apartemen perumahan lainnya.

Berikut dunia bereaksi terhadap serangan Israel di Jalur Gaza:

Palestina

Palestina ke PBB menuntut penjelasan Presiden AS Joe Biden terhadap serangan itu, di mana sebelumnya ia telah mengeluarkan pernyataan dukungan terkait tindakan Israel sebagai bentuk pertahanan diri.

"Bagaimana meledakkan kantor @AP dan @AJArabic didefinisikan sebagai bentuk 'pertahanan'? tweet pihak Palestina dalam akun resmi negara pada Sabtu (15/5/2021).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet telah mendesak Israel dan penguasa Hamas di Jalur Gaza untuk mengurangi ketegangan.

Mantan presiden Chile itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "dari pada berusaha untuk meredakan ketegangan, retorika yang menghasut di semua sisi dari para pemimpin, tampaknya berusaha untuk membangkitkan ketegangan dari pada menenangkan".

Pernyataan Bachelet dikeluarkan tak lama sebelum serangan udara Israel menghancurkan gedung di Kota Gaza, di mana kantor Al Jazeera dan AP berada.

Al Jazeera

Perusahaan media yang berbasis di Doha, Qatar, mengutuk pemboman dan penghancuran kantornya.

Pihaknya mengatakan bahwa serangan Israel jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugasnya.

"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk tindakan barbar dan menargetkan jurnalis," ujar Mostefa Souag, direktur umum Al Jazeera Media Network.

"Kami meminta tindakan internasional segera untuk meminta pertanggugjawaban Israel karena menargetkan jurnalis dan institusi media secara sengaja," jelas Souag.

Associated Press (AP)

"Kami terkejut dan terkejut bahwa militer Israel menargetkan dan menghancurkan bangunan perumahan biro AP serta organisasi berita lainnya di Gaza," ujar Presiden dan CEO AP Gary Pruitt.

Media yang berbasis di New York berkata, "Kami mencari penjelasan dari pemerintah Israel dan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mencoba mempelajari lebih lanjut."

“Ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu," imbuhnya.

Pruitt mengungkapkan bahwa dalam serangan itu puluhan karyawannya nyaris tewas.

"Puluhan jurnalis AP dan pekerja lepas berada di dalam gedung. Untungnya kami dapat mengevakuasi mereka tepat waktu,” terangnya.

Turki

Direktur komunikasi presiden Turki mengunggah tweet bahwa serangan Israel yang menargetkan Associated Press dan Al Jazeera di Gaza, merupakan pukulan bagi kebebasan pers.

"Saya menutuk serangan rendahan oleh Israel ini, yang menyerang pusar pers untuk menutupi pembantaiannya," ujar Fahrettin Altun, politisi dan akademisi Turki.

Ia menyatakan abhwa setelah serangan itu, "Israel melanjutkan pembataian dan kejahatan perangnya".

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkata di Twitter bahwa Turki mendukung Palestina, dalam menghadapi "pembersihan etnis, agama serta budaya".

Amerika Serikat (AS)

Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telpon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan "perhatian serius" atas bentrokan yang pecah di Israel dan Gaza, kats Gedung Putih.

Gedung Putih juga mengatakan telah berkomunikasi dengan Israel mengenai perlunya memastikan keselamatan jurnalis, setelah militer Israel menghancurkan gedung yang menampung kantor Al Jazeera dan AP.

"Kami telah mengkomunikasikan secara langsung kepada Israel bahwa memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen adalah tanggung jawab yang terpenting," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah tweet.

Qatar

Menteri Luar Negeri Qatar telah bertemu dengan seorang pejabat tinggi Hamas, menurut pernyataan institusinya pada Sabtu (15/5/2021).

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu pemimpin Hamas Ismail Haniya di ibu kota, Doha.

Kementerian Luar Negeri mengatakan Sheikh Mohammed "menekankan perlunya masyarakat internasional untuk bertindak segera, menghentikan serangan Israel yang brutal terhadap warga sipil di Jalur Gaza."

Hamas

Seorang pemimpin tertinggi Hamas mengatakan kelompok di Jalur Gaza tidak akan mundur dalam menghadapi serangan Israel.

Ismail Haniyeh berbicara dalam rapat umum yang dihadiri ratusan orang di Qatar.

Dia mengatakan bahwa "perlawanan adalah jalan terpendek ke Yerusalem" dan bahwa Palestina tidak akan menerima apa pun, selain negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Amnesty Internasional

Amnesty International telah meminta AS dan PBB untuk mengakhiri "siklus impunitas dan pelanggaran" dengan "mencela kejahatan perang secara publik".

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/17/010740270/reaksi-dunia-saat-serangan-israel-bunuh-sedikitnya-140-orang-di-gaza

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke