Video yang diunggah akun TikTok @Alexa_reed2 memperlihatkan hewan itu terdampar di pantai, berwarna biru transparan dan memiliki tentakel panjang.
"Lihat teman-teman, ubur-ubur masih ada di sini," katanya seraya menyebut betapa dingin dan berlendirnya makhluk itu.
Dia lalu mengambilnya dan berkata, "Seperti inilah kelihatannya. Ya, ini ubur-ubur, lihatlah seberapa besar. Dan masih bergerak, ya Tuhan aku akan menjilatnya."
Meski manusia jarang terbunuh oleh racun ubur-ubur ini yang berfungsi melumpuhkan mangsanya, sengatannya dapat menyebabkan bekas luka dan menyisakan rasa sakit berhari-hari.
Video itu lalu dibahas oleh akun @Mndiaye_97 yang membagikan klip informatif tentang alam, dan memiliki 7 juta followers. Ia memperingatkan orang-orang untuk tidak meniru apa yang mereka lihat.
"Ini adalah spesies siphonophere yang dipersenjatai jutaan sel penyengat eksplosif yang cukup kuat untuk membunuh induk Nemo (ikan dewasa) dan menewaskan seseorang."
"Man O' War ini membuat 10.000 sengatan setahun di Australia saja dan racunnya dapat menyebabkan rasa sakit yang menyiksa hingga tiga hari, meninggalkan bekas luka yang mengerikan seperti cambuk."
"Tapi sejujurnya Anda beruntung jika hanya itu yang Anda dapatkan, karena racunnya bisa memicu reaksi seperti alergi yang mengakibatkan tenggorokan bengkak, masalah jantung, dan kesulitan bernapas, mungkin sampai mati lemas."
Mndiaye_97 lalu menjelaskan, sengatan Man O' War tidak selalu mematikan karena sebagian besar jika ditangani dengan cepat pasiennya bisa diselamatkan.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/10/144014570/tak-sadar-jilati-ubur-ubur-beracun-pria-ini-beruntung-lolos-dari-maut