Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makam Tertua Berusia 78.000 Tahun Ditemukan di Gua Afrika

KOMPAS.com - Pada 78.000 tahun yang lalu tanah Afrika kehilangan seorang anak yang kemudian dikebumikan. Makam itulah yang menjadi makam tertua yang ditemukan di Afrika Timur.

Arkeolog modern kini menemukan situs Zaman Batu Pertengahan, sebuah makam anak 3 tahun yang ditemukan di gua di Kenya.

Dalam catatan jurnal Nature, para peneliti yang mempelajari sisa-sisa tengkorak yang rapuh dari zaman kuno, menggambarkan bahwa kepala anak itu seperti diletakkan di atas bantal.

Para ilmuwan menamai anak itu Mtoto, yang berarti "anak itu" dalam bahasa Swahili.

Tim arkeolog internasional secara hati-hati memetakan kuburan anak itu untuk menjaga susunan pecahan tulang yang tersisa.

Cara tersebut memungkinkan para peneliti untuk menggali temuan makam tertua itu dengan aman ke laboratorium untuk studi mendetail.

"Ini seperti menggali bayangan," kata Prof María Martinon-Torres, direktur Pusat Riset Nasional Evolusi Manusia Spanyol seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (6/5/2021).

"(Ketika kami memindahkan temuan itu), kami tidak tahu bahwa kami sedang membawa seorang anak di tangan kami," lanjut Prof Martinon-Torres kepada BBC's Inside Science programme.

Para peneliti dapat mempelajari gigi yang tersisa untuk memastikan bahwa kerangka itu adalah tubuh mungil anak manusia Afrika, berusia sekitar 2-3 tahun.

Pemindaian memperlihatkana jasad anak itu disemayamkan dalam posisi, seperti janin di dalam rahim.

Dari susunan tulang yang tersisa memperlihatkan juga bahwa tubuh anak itu telah dibungkus dengan erat ketika dikuburkan.

Kepalanya awal terlihat bertumpu pada sesuatu seperti bantalan daun, yang telah membusuk.

"Kami pikir anak itu dibalut kain kafan yang terbuat dari daun atau kulit binatang, seperti dia sedang ditidurkan untuk terakhir kali," jelas Prof Martinon-Torres.

"Ada kelembutan dan niat sepenuh hati mengungkapkan perasaan dari kelompok terhadap anak ini," terangnya.

Pemeriksaan lebih lanjut tentang ukuran dan bentuk fragmen tulang membuat para peneliti menyimpulkan bahwa Mtoto kemungkinan besar adalah anak laki-laki.

"Dia dimakamkan di dalam gua, tempat tinggal orang-orang," kata Prof Martinon-Torres, "Semua perilaku ini berarti sesuatu, seperti kesedihan yang mungkin tidak ingin membiarkan dia pergi."

Afrika dianggap sebagai tempat lahir modernitas manusia, tetapi di tengah semua bukti penggunaan alat kuno dan kehidupan komunitas, para ilmuwan mengatakan bahwa penguburan adalah bagian penting yang hilang dari kisah evolusi manusia di sana.

"Di sini pasti ada rasa kehilangan pribadi," tambahnya tentang Mtoto, "Itu bukti orang-orang yang memiliki representasi yang lebih simbolis terhadap dunia di sekitar mereka."

"Kuburan tertua berikutnya di Afrika berusia sekitar 74.000 tahun," ungkap Dr Louise Humphrey dari Natural History Museum di London.

"Menariknya, itu juga anak kecil, tapi digali dengan buruk sekitar 50 tahun yang lalu, jadi kami tidak tahu banyak tentang itu," ujarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/06/123929170/makam-tertua-berusia-78000-tahun-ditemukan-di-gua-afrika

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke