Rusia bahkan menghadapi empat konflik sekaligus baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Melansir pemberitaan AFP, berikut adalah empat konflik yang sedang dihadapi Rusia saat ini.
Navalny sendiri sedang berada di penjara dan kesehatannya terus menurun karena mogok makan.
Konflik Rusia dengan Navalny ini juga memicu kekhawatiran internasional.
Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas keracunan Navalny, dan pada Senin (19/4/2021) mengancam Moskwa dengan hukuman lebih lanjut jika pemimpin oposisi itu tewas.
Navalny ditangkap setibanya di Rusia ketika pulang dari Jerman pada Januari, di mana dia memulihkan diri dari keracunan racun saraf Novichok.
Navalny menuduh Kremlin berada di balik keracunan itu, tetapi istana kepemimpinan Rusia tersebut membantahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir tentara Ukraina bentrok dengan separatis yang didukung Moskwa di Donbass.
Rusia juga membangun kekuatan militer di sepanjang perbatasannya dengan Rusia, yang meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang tak kunjung kelar ini.
Kehadiran militer di perbatasan dengan Ukraina, tempat pasukan Kiev memerangi separatis pro-Rusia sejak 2014, memicu kewaspadaan banyak negara dan peringatan dari NATO.
Senin pekan ini Kementerian Luar Negeri AS menggambarkan konflik Rusia vs Ukraina itu sebagai eskalasi yang tidak beralasan dalam upaya berkelanjutan Moskwa untuk merusak dan mengguncang Ukraina.
Kemudian bulan ini Washington menjatuhkan sanksi baru kepada Moskwa dan mengusir 10 diplomat Rusia, sebagai balasan atas yang mereka katakan sebagai campur tangan Kremlin dalam pilpres AS, serangan siber besar-besaran, dan aktivitas permusuhan lainnya.
Moskwa lalu membalasnya dengan mem-blacklist sejumlah pejabat keamanan senior dan mantan pejabat keamanan AS, serta mengusir 10 diplomat "Negeri Paman Sam" untuk pergi paling lambat 21 Mei.
4. Skandal spionase
Hubungan dengan Barat juga diguncang oleh serangkaian skandal mata-mata. Sejumlah negara Eropa menuduh Moskwa makin agresif dengan taktik spionase, dan mengusir para diplomat Rusia.
Skandal sebelumnya seperti keracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia, yang diracuni dengan racun saraf di Inggris pada 2018, memicu gelombang pengusiran diplomat antara London dengan sekutu-sekutunya di Barat, begitu pun pembalasan dari Moskwa.
Kemudian Maret tahun ini Bulgaria mendepak dua diplomat Rusia, setelah enam orang ditangkap di sana termasuk beberapa pejabat Kementerian Pertahanan.
Mereka dicurigai menjadi mata-mata Rusia. Moskwa kemudian mengusir dua diplomat Bulgaria sebagai balasannya.
Terbaru dalam beberapa hari lalu, ketegangan Rusia meningkat dengan Republik Ceko ketika Praha mengusir 18 diplomat Rusia yang dituduh melakukan spionase.
Rusia menanggapinya dengan mengumumkan 20 pegawa Kedubes Ceko di Moskwa sebagai persona non grata.
https://www.kompas.com/global/read/2021/04/22/121730170/rusia-hadapi-4-konflik-sekaligus-saat-ini-apa-saja