Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kondisi Alexei Navalny Kritis di Penjara Rusia, Terancam Meninggal

MOSKWA, KOMPAS.com – Kondisi tokoh oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny, dilaporkan dalam keadaan kritis.

Para dokter khawatir Navalny bisa meninggal beberapa hari mendatang bila tidak segera diberi penanganan medis sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (17/4/2021).

Para dokter mengatakan, hasil tes darah Navalny terbaru menunjukkan bahwa dia bisa menderita serangan jantung atau gagal ginjal kapan saja.

Navalny melancarkan aksi mogok makan selama 18 hari karena menuntut perawatan yang tepat untuk nyeri punggung akut dan kakinya yang mati rasa.

Awal bulan ini, dia mengeluh mengenai batuknya yang terus-menerus dengan suhu tubuh tinggi.

Navalny merupakan seorang oposisi dan pengkritik vokal Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia dipenjara pada Februari atas tuduhan penggelapan.

Sebanyak empat dokter, termasuk dokter pribadi Navalny, Anastasia Vasilyeva, menulis surat kepada petugas penjara guna meminta izin untuk segera menemuinya.

Salinan surat tersebut difoto dan diunggah Vasilyeva di Twitter. Para dokter itu menulis, kadar potasium di dalam tubuh Navalny sangat rendah bahkan mencapai taraf yang kritis.

"Ini berarti gangguan fungsi ginjal dan masalah denyut jantung yang serius dapat terjadi setiap saat," jelas surat itu.

Para dokter itu mendesak petugas penjara agar mengizinkan mereka memeriksa Navalny sesegera mungkin.

Istri Navalny, Yulia, mengatakan suaminya sekarang memiliki berat 76 kilogram, turun 9 kilogram sejak memulai mogok makan.

Pengacara Navalny sempat mengunjunginya di dalam tahanan.

Pengacara itu lantas mengatakan bahwa tidak ada dokter di penjara tersebut dan unit medis di tempat tersebut dijalankan oleh satu tenaga medis.

Seruan dari luar negeri

Lebih dari 70 penulis, seniman, dan akademisi terkenal juga bergabung dalam seruan untuk memperhatikan kesehatan Navalny.

Mereka telah menandatangani surat yang meminta Putin memastikan Navalny menerima perawatan medis yang memadai.

Surat itu diterbitkan oleh The Economist dan koran Le Monde dari Perancis.

Di antara tokoh yang menandatangani surat itu seperti aktor Hollywood Jude Law, Ralph Fiennes, dan Benedict Cumberbatch.

Penulis Harry Potter, JK Rowling, dan sutradara, Ken Burns, juga menandatangani surat tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga ikut mengkritik Rusia agar memperhatikan kesehatan Navalny.

Berkata kepada wartawan pada Sabtu, Biden menuturkan bahwa perawatan medis yang diterima Navalny sama sekali tidak memadai dan sama sekali tidak pantas.

Sebelum ini, Navalny hampir meninggal dunia pada Agustus 2020 ketika dia diracuni dengan racun saraf, Novichock.

Setelah berhasil diselamatkan dan pulih, Navalny menuduh Putin memerintahkan agar dia diracun. Tuduhan tersebut dibantah oleh Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin.

Pada Maret, intelijen AS menyimpulkan bahwa pemerintah Rusia berada di balik serangan racun saraf tersebut.

Pemerintahan Biden menjatuhkan sanksi pada pejabat senior Rusia. Dan setelah itu, Moskwa melakukan hal serupa sebagai pembalasan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/18/103256570/kondisi-alexei-navalny-kritis-di-penjara-rusia-terancam-meninggal

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke