Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terusan Suez Bebas Macet, Kapal Terakhir yang Tertahan Sudah Lewat

Lebih dari 400 kapal dibiarkan menunggu di kedua ujung kanal ketika Ever Given sepanjang 400 meter terjepit di jalur sempit arteri perdagangan internasional pada 23 Maret.

Tetapi Otoritas Terusan Suez Mesir mengatakan kemacetan lalu lintas pengiriman sekarang sudah berakhir pada Sabtu malam (3/4/2021).

Para pejabat telah membuka penyelidikan insiden Ever Given tersebut. Mereka berharap temuannya bisa dipublikasikan awal minggu depan.

Hasil penyelidikan diyakini dapat menimbulkan dampak hukum yang besar. Pasalnya berbagai pihak berupaya menutup biaya perbaikan kapal dan kanal, serta operasi penyelamatan.

Sekitar 12 persen perdagangan global melewati kanal sepanjang 193 km (120 mil), yang menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Ever Given seberat 220.000 ton akhirnya dibebaskan Senin lalu (29/3/2021). Operasi penyelamatan besar-besaran melibatkan armada kapal tunda dan kapal pengerukan, yang memindahkan sekitar 30.000 meter kubik (1,1m kaki kubik) lumpur dan pasir.

Operasi tersebut memungkinkan ratusan kapal, yang membawa jutaan ton kargo, mulai bergerak melalui jalur air.

Sebanyak 85 kapal, membawa kargo seberat 4,2 juta ton, melewati kanal di kedua arah pada Sabtu (3/4/2021), kata Otoritas Terusan Suez (SCA) melansir BBC.

Barisan itu mencakup 61 kapal terakhir dari 422 kapal yang sebelumnya mengantre ketika kapal kontainer Ever Given tertahan.

Upaya besar

Otoritas kanal berada di bawah tekanan untuk meningkatkan infrastruktur teknis jalur air, sehingga gangguan lebih lanjut bisa dihindari di masa mendatang.

Mereka mengatakan mereka akan menuntut setidaknya 1 miliar dollar AS (Rp 14,5 triliun) sebagai kompensasi atas kerugian akibat penyumbatan.

Dalam sebuah wawancara dengan Sada el-Balad TV milik swasta pada Rabu (31/3/2021), ketua SCA Osama Rabie mengatakan kapal Ever Given tidak akan meninggalkan Great Bitter Lake, tempat penyimpanannya saat ini, sampai kompensasi dibayarkan oleh pemilik kapal.

Rabie juga mengatakan sekitar 800 orang telah membantu membebaskan kapal, dan mereka akan mendapat penghargaan atas "upaya besar" yang telah dilakukan.

Manajer teknis kapal, Bernhard Schulte Shipmanagement, mengatakan pada Senin (29/3/2021) bahwa penyelidikan awal menunjukkan kapal itu membelok karena angin kencang. Mereka juga mengesampingkan kegagalan mekanis atau mesin sebagai penyebabnya.

Namun, Rabie yakin dampak angin bukanlah alasan utama insiden itu, dan "kesalahan teknis atau manusia" mungkin yang menjadi penyebabnya.

"Terusan Suez tidak pernah ditutup karena cuaca buruk," katanya sebelumnya kepada wartawan.

Dia juga membantah faktor ukuran kanal jadi permasalahannya. Sebab menurutnya kapal yang lebih besar telah menggunakan jalur air tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/04/080620170/terusan-suez-bebas-macet-kapal-terakhir-yang-tertahan-sudah-lewat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke