Melansir Associated Press (AP), akibat insiden itu, 1 dari 48 orang tewas dan 2 orang lainnya kritis.
Dari 48 orang tersebut, termasuk sopir menurut pihak berwenang. Setelah kecelakaan terjadi sekitar pukul 12:21 siang waktu setempat, 44 orang dikirim ke Pusat Medis wilayah Kingman.
Dua orang yang kritis diterbangkan menggunakan helikopter menurut Juru bicara kantor Sheriff Kabupaten Mohave, Teri Williams. Yang lainnya dirawat karena luka ringan yang mereka derita.
Williams juga mengatakan penyebab kecelakaan pada Jumat siang itu belum diketahui.
Namun, seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan sepertinya kecepatan laju bus wisata menjadi faktor penyebab karena tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan.
“Bus itu rusak berat. Bus meluncur di jalan cukup jauh, jadi ada banyak puing-puing,” kata Tim Bonney, Kepala Distrik Pemadam Kebakaran Danau Mohave Ranchos.
Menurut Bonney, tidak ada penumpang yang keluar dari kendaraan ketika insiden terjadi namun semua syok.
“Banyak dari mereka mengatakan bahwa sopir bus itu melaju dengan kecepatan tinggi,” kata Bonney.
Foto dari kantor sheriff menunjukkan bus terguling di jalan yang berkelok-kelok melalui pepohonan Joshua dengan cuaca cerah, tak ada salju atau hujan di daerah terpencil itu.
Bus yang melaju kencang itu menuju Grand Canyon West sekitar 2,5 jam dari Las Vegas dan berada di luar batas Taman Nasional Grand Canyon.
Tempat wisata yang dituju para penumpang bus itu terletak di reservasi Hualapai dan terkenal memiliki Skywalk, jembatan kaca dari dinding Ngarai dan memberikan pemandangan Sungai Colorado di bawahnya.
Sebelum pandemi, sekitar 1 juta orang setiap tahunnya mengunjungi Grand Canyon West, sebagian besar melalui tur yang dipesan dari Las Vegas. Reservasi Hualapai sendiri berada 174 kilometer dari tepi barat Grand Canyon.
https://www.kompas.com/global/read/2021/01/24/101001570/sopir-diduga-ngebut-bus-wisata-terguling-1-orang-tewas-2-orang-kritis