Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Racun Paling Mematikan di Dunia, Kena Sedikit Saja Langsung Tewas Seketika

Navalny tumbang di pesawat dalam penerbangan dari Siberia, dan diyakini terkena racun Novichok.

Rusia sendiri memang dikenal memiliki koleksi racun mematikan era Soviet, yang sampai sekarang masih dipakai.

Sebelum Navalny, eks mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, juga hampir tewas akibat racun Novichok.

Keduanya ditemukan pingsan di sebuah bangku taman di kota Salisbury, Inggris, pada Maret 2018.

Parahnya gejala keracunan Novichok membuat korban langsung pingsan, bahkan dalam kasus Navalny dia sempat induksi koma.

Meski begitu, ternyata ada racun-racun lain yang tak kalah mematikan dibandingkan Novichok.

Dilansir The Conversation, inilah 5 racun paling mematikan di dunia.

Ceritanya pada 7 September 1978 dia sedang menunggu bus di dekat Jembatan Waterloo, lalu merasakan ada sesuatu yang membentur belakang paha kanannya.

Markov lalu menengok ke sekelilingnya, dan yang dia ingat saat itu hanya seorang pria membungkuk untuk mengambil payung.

Gejala yang dialaminya adalah demam tinggi dan dia meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit.

Hasil otopsi menemukan bola kecil yang terbuat dari paduan platinum-iridium di paha Markov.

Bola itu berisi sedikit ricin dan kemungkinan ditembakkan dari senapan angin yang disamarkan menjadi payung.

Ricin berasal dari biji tanaman Ricinus communis, dan bisa membunuh orang jika dihirup atau disuntik.

Namun karena terbukti terlalu beracun, VX tak jadi digunakan di bidang pertanian dan justru dipakai sebagai racun pembunuh orang.

Cara kerja racun VX adalah memghambat transmisi saraf antarsel, sehingga kontraksi otak menjadi tidak terkendali dan korban mati karena sesak napas.

Ada satu orang yang diketahui tewas karena VX, yaitu seorang mantan anggota sekte Aum Shinrikyo di Jepang.

VX juga memakan korban dari golongan hewan, yaitu pada 1968 ketika 4.000 domba mati akibat kecelakaan di Skull Valley, Utah, Amerika Serikat (AS).

3. Batrachotoxin

Racun ini berasal dari kulit katak yang ditemukan suku Indian di Kolombia barat.

Katak yang menghasilkan racun ini adalah Phyllobates terribilis berwarna emas dan Phyllobates bicolor yang beraneka warna.

Biasanya racun ini dioleskan suku Indian ke anak panah mereka untuk berburu mangsa. Cukup dengan seukuran dua butir garam meja, batrachotoxin bisa merenggut nyawa orang.

Menariknya, katak yang lahir dari penangkaran spesies ini tidak beracun, tetapi racun dihasilkan dari makanan mereka, yang diduga adalah jenis kumbang.

Batrachotoxin bekerja dengan menghambat saluran ion natrium di sel-sel otot dan saraf, hingga menyebabkan gagal jantung.

Efek maitotoxin adalah meningkatkan ion kalsium melalui membran otot jantung sehingga menyebabkan gagal jantung.

5. Botulinum toxin

Racun yang diproduksi bakteri anaerob ini disebut-sebut sebagai yang paling mematikan sejauh ini.

Botulinum toxin memiliki beberapa tipe, dan yang terkuat adalah tipe A.

Terdiri dari 1.000 lebih molekul asam amino yang digabungkan, racun tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan otot.

Sedikit saja terkena racun ini, otot-otot bisa mengendur dan kulit langsung keriput.

Namun botulinum toxin juga dapat berguna sebagai obat, seperti mengobati kelumpuhan otot yang jika tidak diobati akan mengakibatkan mata juling.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/16/184521670/5-racun-paling-mematikan-di-dunia-kena-sedikit-saja-langsung-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke