Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turki dan Jerman Pertimbangkan Produksi Vaksin Covid-19 Bersama

ANKARA, KOMPAS.com - Turki sedang dalam diskusi dengan Jerman untuk produksi bersama vaksin virus corona baru, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Jumat (1/1/2021).

"Dalam negosiasi kami dengan Jerman, ada juga pembahasan terkait produksi vaksin bersama. TUBITAK (Dewan Riset Ilmiah dan Teknologi Turki) terus bekerja untuk masalah ini," kata Erdogan, melansir Anadolu Agency,

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan negaranya dan perusahaan Jerman BioNTech mencapai kesepakatan, untuk mengirimkan 550.000 dosis awal vaksin Pfizer-BioNTech ke negara itu, paling lambat awal 2021.

Menurut Koca, ada 4,5 juta dosis vaksin akan dikirim ke Turki pada akhir Maret 2021 berdasarkan perjanjian. Turki dapat memiliki akses hingga 30 juta dosis sebagai bagian dari kesepakatan itu, tambahnya.

3 juta dosis

Presiden Erdogan menekankan bahwa Turki telah membuat kemajuan dalam pengadaan vaksin. Sekitar 3 juta dosis telah diterima dan penambahan akan terus berlanjut.

Erdogan mengacu pada kedatangan pengiriman pertama CoronaVac jab dari perusahaan China SinoVac Biotech pada Rabu (30/12/2020).

Koca mengatakan di Twitter bahwa vaksinasi akan dimulai setelah 14 hari pengujian vaksin di laboratorium Turki.

Dia juga mencatat bahwa pekerjaan untuk mengembangkan vaksin asli dari negara itu juga terus berlanjut.

Adapun Presiden Turki menggambarkan 2020 sebagai tahun "penuh penderitaan bagi seluruh umat manusia, dan juga tahun yang sangat sibuk.

“Kami berharap berkat tindakan yang diambil, 2021 akan menjadi tahun penurunan (jumlah kasus Covid-19),” tambahnya.

Hingga Kamis (31/12/2020), Turki mencatat total 20.881 kematian akibat virus corona. Sementara lebih dari 2,1 juta orang telah pulih dari penyakit tersebut. Saat ini, ada lebih dari 2,2 juta kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut.

Turki telah menerapkan jam malam pada malam hari dan jam malam akhir pekan. Dilakukan secara penuh sejak 5 Desember, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus corona.

Negara ini, telah memberlakukan jam malam hari libur untuk Tahun Baru yang dimulai Kamis malam dan akan berlanjut hingga jam 5 pagi pada 4 Januari.

Covid -19 telah merenggut lebih dari 1,82 juta jiwa di 191 negara dan wilayah sejak berasal dari China Desember lalu.

Lebih dari 83,5 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 47,1 juta pemulihan, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS.

AS, India, dan Brasil tetap menjadi negara yang paling parah terkena kasus.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/02/091202070/turki-dan-jerman-pertimbangkan-produksi-vaksin-covid-19-bersama

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke