Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Australia Memasuki Musim Durian: Baunya Sudah Tercium

KOMPAS.com - Perkebunan durian terbesar di Australia yang terletak di pinggiran kota Darwin mulai sibuk memanen si raja buah untuk dipasarkan ke berbagai kota. Hasil produksinya meningkat dibanding tahun lalu.

Pemilik perkebunan, Han Shiong Siah, mengatakan panen tahun ini empat kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Jika Anda bisa mencium bau durian dari gerbang depan, itu pertanda baik," kata Han Shiong ketika ABC berkunjung ke perkebunannya.

"Buah kami semuanya matang di pohon. Setiap pagi kami kumpulkan buah yang jatuh ke tanah. Baunya harum dan sudah siap untuk dipanen," ujarnya.

Di negara-negara Asia seperti Indonesia, durian dianggap sebagai raja buah.

Namun baunya yang menyengat tidak disukai oleh semua orang, sehingga di beberapa negara bagian Australia, buah ini dilarang untuk dibawa di transportasi umum dan di hotel.

Han Shiong mengatakan setelah musim kemarau ringan kemarin, perkebunan durian milik keluarganya kini menikmati hasil panen yang baik.

"Hasilnya terlihat jauh lebih baik tahun ini. Kami mengharapkan sekitar 20 ton buah padahal tahun lalu hanya 5 ton," katanya.

Dia menjelaskan hasil panen pertama musim ini telah dikirim ke Sydney dan Melbourne. Bahkan untuk pertama kalinya, durian dari kebun ini juga telah dikirim Perth.

Laku di Australia Barat

Menurut Cameron Perna, manajer penjualan buah tropis dan eksotis Mercer Mooney di Perth, kedatangan durian dari Northern Territory (NT) merupakan momen besar bagi perusahaannya.

"Awalnya mengkhawatirkan. Kami mendapat 800 kilogram pasokan durian dalam satu kali pengiriman. Kami berpikir apakah ini akan laku?" ujar Cameron.

"Ternyata kami hanya butuh tiga hari untuk menjual semuanya. Paket pertama dari NT tiba pada hari Senin dan pada hari Kamis semuanya sudah habis. Luar biasa," katanya.

Dia mengatakan Canning Vale Markets sebelumnya membeli durian dari Queensland tetapi belum pernah dari NT. Volumenya pun tidak pernah dalam jumlah yang besar.

"Ini rekor buat Australia Barat. Kami biasanya mendapatkan 200–300 kilogram dari Queensland, yang dikirimkan ke sini melalui pengiriman udara," kata Cameron.

"Semua orang di pasar ini sudah tahu bau buah itu sekarang. Mereka sengaja datang untuk mencarinya. Baunya justru menarik orang datang, bukan menghalangi mereka," imbuh Cameron.

Durian Australia mulai dikenal dunia

Keluarga Han Shiong mulai membuka perkebunan durian mereka lebih dari 30 tahun lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketika perkebunan semakin berkembang dan menghasilkan panen lebih banyak, durian yang ditanam di NT telah menarik minat penggemar durian dari berbagai negara.

Han Shiong mengatakan media sosial turut andil dalam memasarkan hasil panennya.

"Pada saat pertama kami memproduksi durian belum ada yang mengetahuinya. Tapi berkat media sosial, kini orang mulai mencari dan mengenalnya lebih jauh,"ujarnya.

Han Shiong menjelaskan bahwa permintaan durian di Australia umumnya berasal dari warga keturunan Asia. Namun ia berharap nantinya semakin banyak orang Australia yang bisa menikmati raja buah tersebut.

"Jangan takut dengan durian. Baunya boleh jadi tidak sedap bagi sebagian orang. Tapi coba tutup hidung, karena rasa dan baunya sama sekali berbeda," ujar Han Shiong.

Menurut Cameron, saat ini popularitas buah-buahan tropis dan eksotis di Perth semakin meledak.

"Saya punya kiriman durian lain yang akan tiba pada Jumat ini. Hampir setengahnya sudah pra-jual," katanya.

"Sekarang banyak permintaan buah-buahan yang berbeda, seperti sapote yang laris manis, sirsak, rambutan, leci," imbuh Cameron

"Buah-buahan ini berbeda, musiman, dan laris manis," tutur Cameron.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/16/165432270/australia-memasuki-musim-durian-baunya-sudah-tercium

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Global
Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Global
Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Global
Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Global
Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Global
Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Internasional
Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke