Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Twitnya soal Islam dan Perancis Dihapus Twitter, Mahathir: Tidak Adil

Politisi berusia 95 tahun itu sempat mengunggah twit kontroversial pada Kamis (29/10/2020), tak lama setelah seorang penusuk menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice, Perancis.

Namun Mahathir merasa tulisannya disalahartikan dan niat utamanya adalah mengungkapkan bahwa Muslim tidak pernah membalas dendam atas ketidakadilan.

Dr M kesal karena menurutnya tulisannya diartikan di luar konteks, dan Facebook serta Twitter "seharusnya mengizinkan saya menjelaskan dan membela posisi saya."

"Tapi itulah kebebasan berbicara bagi mereka. Di satu sisi mereka membela yang memilih menampilkan karikatur Nabi Muhammad yang menyinggung... dan berharap semua Muslim menelannya atas nama kebebasan berbicara dan berekspresi," kecamnya dikutip dari AFP.

"Di sisi lain mereka sengaja menghapus bahwa Muslim tidak pernah membalas dendam atas ketidakadilan terhadap mereka di masa lalu."

Baik Facebook maupun Twitter belum menanggapi komentar Mahathir tersebut.

Unggahan Mahathir tidak merujuk pada serangan di Nice, yang terjadi setelah pemenggalan kepala seorang guru Perancis yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas.

Kasus tersebut memicu ketegangan baru antara Perancis dengan negara-negara Islam atau mayoritas Muslim.

Mahathir di utasnya menulis, Perancis "dalam perjalanan sejarahnya sudah membunuh jutaan orang. Banyak di antaranya adalah Muslim."

"Muslim berhak marah dan membunuh jutaan orang Perancis atas pembantaian di masa lalu," tapi dia melanjutkan bahwa "pada umumnya Muslim belum menerapkan hukum 'mata ganti mata'. Muslim tidak melakukannya. Orang Perancis juga seharusnya tidak."

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/30/200650370/twitnya-soal-islam-dan-perancis-dihapus-twitter-mahathir-tidak-adil

Terkini Lainnya

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke