Uji coba itu dilakukan beberapa hari setelah berakhirnya embargo senjata internasional terhadap negara republik Islam tersebut.
Sistem yang dijuluki "Pertahanan Langit" itu diuji coba mencakup separuh dari seluruh permukaan negara, lapor situs tv pemerintah Iribnews yang dikutip AFP.
Embargo senjata Iran berakhir pada Minggu (18/10/2020) berdasarkan ketentuan perjanjian internasional tentang program nuklir Iran dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.
Iran pada Senin (19/10/2020) mengatakan, akan lebih condong menjual senjata daripada membelinya, setelah mengumumkan berakhirnya embargo yang sudah berlangsung lama.
"Dalam latihan ini sistem generasi baru tentara dan Garda Revolusi menunjukkan kekuatan mereka dengan mengandalkan kekuatan produksi lokal," lapor Iribnews.
Situs web itu mengatakan, target di ketinggian menengah dan tinggi ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Khordad 3 dan Khordad 15 Iran, lalu jet tempur Iran ikut serta dalam manuver tersebut.
"Pasukan kami telah mencapai semua tujuan yang ditetapkan," kata Jenderal Qader Rahimzadeh saat memimpin latihan, kepada tv pemerintah.
Pencabutan embargo senjata memungkinkan Iran untuk membeli dan menjual peralatan militer termasuk tank, kendaraan lapis baja, pesawat tempur, helikopter, dan artileri berat.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Selasa (20/10/2020) mengatakan, negaranya tidak berniat terlibat dalam "perlombaan senjata di wilayah itu".
Pada Mei 2018 Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, dengan mengatakan perjanjian itu tidak menawarkan jaminan yang cukup untuk menghentikan Teheran membuat bom atom.
Akan tetapi Iran selalu membantah mereka membuat senjata seperti itu.
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/24/123759170/embargo-senjata-dicabut-iran-langsung-uji-coba-pertahanan-udara