Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Final Debat Capres AS 2020: Ini 6 Momen Kunci Trump Vs Biden

Meski begitu bukan berarti tak ada perdebatan sengit antara kedua capres. Mereka terlibat adu argumen yang intens mulai dari imigrasi, rasisme, hingga Adolf Hitler.

Berikut adalah enam momen kunci final debat capres AS 2020 yang disarikan dari AFP.

1. Covid: "Saya akan mengakhiri ini"

Dengan pandemi yang menjadi sorotan utama para pemilih Amerika, Biden berjanji untuk menangani virus yang telah menewaskan lebih dari 220.000 orang di AS itu.

Ia juga menyindir Trump dengan berkata, "Siapa pun yang bertanggung jawab atas banyak kematian itu" tidak boleh tetap menjadi presiden.

"Kita akan memasuki musim dingin yang gelap. Musim dingin yang gelap," kata mantan wakil presiden era Barack Obama itu sambil berjanji, "Saya akan mengakhiri ini" - walau dia tidak menjabarkan bagaimana caranya.

Sementara itu Trump yang pemerintahannya tercoreng dengan penanganan pandemi Covid-19 berkata, "(Virus) itu sedang menghilang".

2. Kriminal di perbatasan AS

Biden geram dengan laporan pekan ini bahwa para orangtua tidak dapat dipertemukan dengan 545 anak-anak migran, yang terpisah dari keluarga mereka di perbatasan dengan Meksiko karena kebijakan imigrasi AS.

"Anak-anak itu sendirian. Tidak ada tempat yang dituju. Itu tindak kriminal," kata Biden yang menuduh kebijakan itu "melanggar setiap gagasan tentang siapa kita sebagai sebuah bangsa."

Trump menjawabnya dengan mengatakan, anak-anak itu "dirawat dengan sangat baik" setelah dipisahkan dari keluarganya.

"Mereka berada di fasilitas yang sangat bersih," ucap presiden ke-45 AS tersebut.

3. Trump atau Lincoln?

Biden juga menyerang Trump atas perlakuannya terhadap orang Islam, penghinannya kepada Meksiko, dan keengganannya mengecam ekstremis sayap kanan Proud Boys pada debat pertama.

"Ayolah, orang ini dog-whistle yang sebesar klakson," sindir Biden merujuk pada rasialisme dog-whistle.

Akan tetapi Trump saat mendapat jatah berbicara, mengklaim empat tahun masa pemerintahannya telah menjadi waktu perbaikan bersejarah bagi orang Afrika-Amerika.

"Saya orang paling tidak rasis di ruangan ini," katanya.

"Sejak tidak adanya Abraham Lincoln, tidak ada yang melakukan seperti apa yang saya lakukan untuk komunitas Kulit Hitam," tambah Trump mengacu pada Lincoln presiden AS yang menghapus perbudakan pada 1863.

4. "Bayi yang tidak bersalah"

Seperti yang dijanjikannya sebelum debat, Trump mendesak Biden untuk menjelaskan tuduhan korupsi yang terkait dengan putranya, Hunter, di China dan Ukraina.

"Jadi jangan beri saya hal-hal tentang bagaimana Anda adalah bayi yang tidak bersalah," sergah Trump.

"Coba lihat laptop dari neraka," katanya, dengan menyerang Biden pada laporan dari sumber yang meragukan bahwa bukti email ditemukan di gawai putranya.

"Joe, mereka menyebutmu politisi korup."

Biden menyanggah, dengan berkata dia tidak pernah mengambil "sepeser pun" dari sumber dana asing.

5. Trump, ketua pakar angin

Trump selalu meragukan perubahan iklim yang disebabkan manusia, dan menyerang Biden tentang rencananya mengalihkan bahan bakar fosil ke energi hijau di AS.

"Menurutnya angin menyebabkan kanker, kincir angin," ledek Biden.

Trump menjaawabnya, "Saya tahu lebih banyak tentang angin daripada Anda. Ini sangat mahal. Membunuh semua burung."

6. Kim Jong Un dan Hitler

Hubungan akrab Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menjadi target Biden, yang menuduh presiden melegitimasi seorang diktator.

"Anda tahu, Korea Utara, kita tidak sedang berperang. Kita berhubungan baik," kata Trump dengan nada kesal.

"Memiliki hubungan baik dengan para pemimpin negara lain adalah hal baik," katanya saat hendak disela moderator.

Biden lalu menyerangnya lagi, dengan mencontohkan persahabatan sebelumnya antara AS dengan sejumlah pemimpin yang tidak berjalan lama.

"Saya tahu kita berhubungan baik dengan Hitler sebelum dia benar-benar menginvasi Eropa."

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/23/143606570/final-debat-capres-as-2020-ini-6-momen-kunci-trump-vs-biden

Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke