Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selalu Alami Nasib Sial, Turis Kembalikan Artefak Curian

ROMA, KOMPAS.com - Seorang turis asal Kanada mengembalikan artefak yang dicurinya dari Taman Arkeologi Pompeii, Italia setelah 15 tahun.

Melansir USA Today, direktur sementara Profesor Massimo Osanna membenarkan bahwa turis tersebut mengembalikan 5 benda yang dikirim ke agen perjalanan yang kemudian memberi tahu kantor kepolisian Carabinieri.

Lima benda artefak itu meski sudah diterima pihak Pompeii, tetap tidak bisa disatukan dengan reruntuhan kuno lainnya. Dan uniknya, ketika benda itu dikembalikan, benda itu disertai dengan sebuah surat.

“Jelas mereka tidak bisa direlokasi karena asal tepatnya tidak diketahui,” jelas Osanna.

Menurut CNN dan The Guardian, surat turis tersebut menjelaskan bahwa dia mengalami nasib buruk setelah mengambil artefak tersebut pada tahun 2005, menderita kemunduran kesehatan dan keuangan.

"Kami adalah orang baik dan saya tidak ingin meneruskan kutukan ini kepada keluarga saya," tulisnya.

Osanna menjelaskan bahwa turis mencuri barang dan kemudian mengembalikannya karena kutukan bukanlah hal baru bagi tujuan wisata populer di Italia yang memamerkan reruntuhan kota Romawi akibat letusan gunung berapi pada tahun 79 M.

"Selama beberapa tahun, Taman Arkeologi Pompeii telah menerima surat dari pengunjung yang, pada kesempatan kunjungan mereka, telah mengambil benda-benda kecil (kita berbicara tentang ubin mosaik, pecahan kecil, batu, potongan plester, lapili), dari yang bernilai kecil, tetapi bagian dari warisan arkeologi yang unik, dan bahwa mereka memutuskan setelah bertahun-tahun untuk mengembalikannya, mengklaim hanya mendapatkan nasib buruk dari tindakan itu," lanjut pernyataan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/17/190752270/selalu-alami-nasib-sial-turis-kembalikan-artefak-curian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke