Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korut Langgar Sanksi PBB, Eks Pemain Juventus Terseret

Diberitakan AFP Selasa (29/9/2020), Pyongyang diharuskan mematuhi serangkaian sanksi sejak 2017, yang membatasi impor minyaknya dan melarang ekspor batu bara, ikan, dan tekstil.

Meski begitu negara berideologi Juche tersebut tetap meneruskan program nuklir dan rudal balistiknya, kata para pakar, walau ada 3 KTT antara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dewan Keamanan PBB pada Senin (28/9/2020) mengatakan, batas tahunan 500.000 barel impor produk minyak sulingan telah dilanggar dalam 5 bulan pertama 2020.

Sebuah laporan oleh panel antarpemerintah mengatakan, pengiriman ke negara otoriter itu "jauh melebihi" batas atas, berdasarkan "pantauan gambar, data, dan perhitungan".

"Republik Demokratik Rakyat Korea dan kapal berbendera asing serta pemiliknya terus memperumit praktik penghindaran" untuk mengimpor minyak secara ilegal, kata para pakar PBB dengan menggunakan nama resmi Korut.

Laporan itu tidak menyebutkan negara mana yang mengekspor ke Korea Utara, tetapi disebutkan pengirimannya juga termasuk mobil mewah dan alkohol.

China dan Rusia yang merupakan sekutu utama Pyongyang, membantah temuan itu dengan mengatakan itu "berdasarkan asumsi dan perkiraan".

Laporan PBB mengatakan, Korut "terus mencoreng resolusi Dewan Keamanan melalui ekspor batubara laut ilegal, meskipun untuk sementara waktu ekspor tersebut dihentikan antara akhir Januari dan awal Maret 2020".

Negosiasi antara Pyongyang dan Washington soal program nuklir Korut terhenti, karena perselisihan tentang keringanan sanksi dan apa yang mau diberikan Korut sebagai imbalan.

Laporan tersebut juga menunjukkan pesepak bola profesional Han Kwang Song ditransfer dari Juventus U-23 di Italia ke Al Duhail di Qatar pada Januari, yang melanggar resolusi PBB tentang larangan warga Korut bekerja di luar negeri.

"Meski panel langsung menghubungi Italia dan Qatar tentang transfer Han setelah diumumkan, transfer itu tidak dibatalkan," kata laporan PBB.

Penyerang junior I Bianconeri itu digaji sekitar 607.000 dollar AS (Rp 9 miliar) per tahun oleh Juventus pada 2018-Januari 2020.

Kemudian eks juru gedor Perugia dan Cagliari itu akan menerima lebih dari 5 juta dollar AS (Rp 74,5 miliar) selama 5 tahun ke depan dari klub barunya.

Sanksi PBB ini mengharuskan negara-negara anggotanya memulangkan warga Korut yang bekerja di luar negeri, dengan tenggat waktu Desember 2019 untuk melakukannya.

Akan tetapi panel mengatakan, "hanya sekitar 40" negara yang sudah melaporkan upaya pemulangan tenaga kerja asal Korut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/29/161453970/korut-langgar-sanksi-pbb-eks-pemain-juventus-terseret

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke