Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Debat Perdana Pilpres AS, Joe Biden Pertahankan 523 Hari Keunggulan atas Trump

Debat perdana dari total tiga serangkaian debat akan digelar Selasa malam waktu setempat (29/9/2020) di Universitas Case Western Reserve di kota Cleveland, Ohio.

Rataan terbaru agregasi hasil survei oleh FiveThirtyEight menunjukan calon presiden (capres) Partai Demokrat itu unggul 6,9 poin atas petahana Presiden Donald Trump dari Partai Republik.

Angka ini adalah keunggulan terbesar yang dimiliki capres AS menjelang debat perdana dalam 24 tahun terakhir.

Capres terakhir dengan keunggulan jauh adalah mantan Presiden Bill Clinton yang memimpin 14,3 poin dari lawannya, mantan Senator Kansas Bob Dole pada pilpres 1996.

Survei nasional

Belum pernah sekalipun Trump mengungguli Joe Biden di survei sejak mantan wakil Barack Obama itu resmi mengumumkan pencapresannya 523 hari yang lalu.

Rekapitulasi survei nasional dalam sepekan terakhir oleh Kompas.com menunjukan betapa stabilnya persaingan pada pilpres tahun ini.

Walau AS diguncang serangkaian peristiwa nasional mulai dari wabah Covid-19, krisis rasial, meninggalnya Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg, Biden tetap tidak tergoyahkan.

Survei nasional oleh Siena College/The New York Times memberikan keunggulan 8 poin kepada Biden yang memimpin 49 persen melawan 41 persen yang diperoleh Trump.

Tidak beda jauh, politisi kawakan berusia 77 tahun itu juga unggul jauh di survei oleh ABC News/The Washington Post dengan jarak 10 poin yaitu 54 persen berbanding 44 persen.

Kedua survei menggunakan metode live interview yang jauh lebih akurat. Responden adalah likely voters yang dapat didefinisikan sebagai pemilih yang sudah hampir membulatkan keputusannya untuk mencoblos pada pilpres 3 November mendatang.

Survei Swing States

Seperti diketahui, presiden AS dipilih dengan sistem tidak langsung atau electoral college.

Capres akan terpilih jika meraih minimum 270 electoral votes dari total 538. Sistem ini membuat negara-negara bagian kompetitif atau swing states menjadi titik pertarungan Biden dan Trump.

Biden mempertahankan keunggulannya di tiga negara bagian krusial di Rust Belt, yaitu Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Keunggulan politisi yang pernah menjabat Senator dari Delaware ini semakin aman di Michigan dan Wisconsin.

Survei oleh NBC News/Marist College di dua negara bagian menunjukan suami Jill Biden ini memimpin dengan margin 10 dan 8 poin masing-masing di Wisconsin dan Michigan.

Biden memimpin 54 persen berbanding 44 persen di Wisconsin dan 52 persen berbanding 44 persen di Michigan.

Persaingan masih relatif ketat di Pennsylvania. 49 persen memilih Biden berbanding 40 persen yang memilih Trump menurut hasil jajak pendapat Siena College/The New York Times.

Namun rataan survei di Pennsylvania menurut rekap FiveThirtyEight hanya berselisih 5,2 poin, angka yang masih tergolong rentan.

Rataan di Michigan dan Wisconsin berada dalam zona lebih aman yaitu masing-masing 6,9 poin dan 6,7 poin.

Jika Biden menyapu tiga negara bagian industrial ini dan menang di seluruh negara bagian yang dimenangkan Hillary Clinton pada pilpres 2016, dia akan mengalahkan Trump.

Trump menang mengejutkan di tiga negara bagian itu empat tahun lalu karena dukungan dari pemilih berkulit putih terutama pemilih berkerah biru. Namun hasil-hasil survei memberi sinyal pemilih kulit putih menggeser dukungannya ke Biden kali ini.

Berita baik bagi Biden adalah dia masih memiliki opsi untuk meraih angka 270 jika gagal di salah satu trio Rust Belt. Dia saat ini juga memimpin tipis di tiga swing states krusial lain yaitu Arizona, Carolina Utara, dan Florida.

Bahkan Biden juga kompetitif di sejumlah negara bagian yang secara tradisional memilih capres Republik yaitu Georgia dan Texas.

Tidak ketinggalan peluang mencapai 270 juga dapat ditembus Biden melalui dua negara bagian yang secara mengejutkan kompetitif yaitu Iowa dan Ohio.

Trump menang mudah hampir dua digit pada pilpres 2016 di dua negara bagian yang memiliki mayoritas besar pemilih pekerja kelas kulit putih yang tidak berpendidikan universitas itu.

Bagi Trump, kompetitifnya Biden di belasan negara bagian adalah berita buruk karena dia harus segera memutuskan di manakah dia memfokuskan dana dan mesin kampanyenya untuk memenangkan periode kedua kepresidenan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/29/121229670/jelang-debat-perdana-pilpres-as-joe-biden-pertahankan-523-hari-keunggulan

Terkini Lainnya

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke