Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inspirasi Energi: Sudah Punya PLTS Terbesar Dunia, UEA Berambisi Tambah Lagi

KOMPAS.com – Pada 2 September, Perusahaan Air dan Listrik Emirates (EWEC), mengumumkan keberhasilan operasi komersial pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia, Noor Abu Dhabi.

Ladang PLTS tersebut mencakup area seluas 8 kilometer persegi di Sweihan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Ladang PLTS tersebut memiliki 3,2 juta panel surya dan mulai dioperasikan secara komersial pada 2019.

PLTS Noor Abu Dhabi merupakan usaha patungan antara Perusahaan Energi Nasional Abu Dhabi, TAQA, beserta konsorsium perusahaan Marubeni Corp dari Jepang dan Jinko Solar Holding dari China.

Sejak dimulainya operasi komersialnya, PLTS Noor Abu Dhabi dilaporkan telah memproduksi energi listrik secara bersih sebesar 2.000 gigawatt jam yang menyediakan listrik untuk 66.000 rumah tangga dengan tingkat efisiensi 93 persen dalam hal ketersediaan energi.

PLTS tersebut telah beroperasi selama 404.835 jam kerja tanpa kecelakaan kerja sejak akhir April 2020 sebagaimana dilansir dari media resmi pemerintah UEA, WAM.

CEO EWEC, Othman Al Ali, mengatakan energi surya adalah sumber energi yang terbukti paling stabil di UEA. Itu karena negara tersebut disinari oleh sinar matahari yang sangat melimpah.

“Sebagai pemimpin dalam bidang kami, kami terus berupaya untuk meningkatkan keahlian, teknologi, dan sumber daya untuk mendukung transisi energi di UEA,” kata Ali.

Group CEO dan Managing Director TAQA, Jasim Husain Thabet, mengaku bangga karena UEA menjadi negara yang memiliki ladang PLTS terbesar di dunia. Dia menambahkan Noor Abu Dhabi juga membantu UEA memastikan pasokan listrik yang aman untuk memenuhi kebutuhan negara yang terus berkembang.

"Penyelesaian dan pengoperasian proyek yang sukses memperkuat komitmen kolektif kami untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dengan berinvestasi dalam energi bersih yang hemat biaya dan mengoptimalkan sumber daya alam kami,” kata Thabet.

Dilansir dari The National, PLTS Noor Abu Dhabi memiliki panel surya dengan kapasitas terpasang sebesar 1.177 megawatt. Pembangunannya sendiri dilaporkan memakan waktu selama 20 bulan sejak dilakukan peletakan batu pertama.

Fasilitas tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1 juta ton, yang setara dengan menyingkirkan 200.000 mobil dari jalan raya.

PLTS tersebut juga meningkatkan produksi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Tak Puas

Namun, kendati sudah memiliki PLTS terbesar di dunia, UEA kembali akan membangun ladang PLTS lain yang tak kalah besar.

Proyek PLTS yang diberi nama Al Dhafra akan dibangun di wilayah Al Dhafra, sekitar 35 kilometer di selatan Kota Abu Dhabi.

Sedianya, ladang PLTS tersebut akan memiliki kapasitas terpasang sebesar 2.000 megawatt yang membuatnya jauh lebih besar daripada Noor Abu Dhabi.

Proyek ini sedang dikembangkan di bawah skema kemitraan publik-swasta (PPP) dan 60 persen sahamnya dimiliki oleh TAQA dan Masdar, dua perusahaan listrik milik pemerintah yang berbasis di Abu Dhabi.

Sisa, 40 persen saham, dimiliki oleh perusahaan listrik asal Perancis EDF Renewables dan perusahaan dari China Jinko Power Holding sebagaimana dilansir dari Power Technology.

Pembangunan proyek pembangkit listrik tersebut diharapkan akan dimulai pada akhir 2020, sedangkan pengoperasiannya diharapkan dapat terlaksana pada 2022. Proyek tersebut akan menyediakan listrik untuk sekitar 160.000 rumah di UEA.

Diharapkan, setelah beroperasi penuh, PLTS Al Dhafra dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 2,4 juta ton per tahun. Jumlah tersebut setara menghilangkan 470.000 mobil dari jalan raya.

UEA sendiri sebelumnya telah membangun PLTS pertama di Timur Tengah pada 2013 di Abu Dhabi dengan kapasitas terpasang 100 megawatt.

PLTS yang diberi nama Shams 1 tersebut memiliki 768 panel surya di area seluas 2,5 kilometer persegi dan menyediakan listrik untuk sekitar 20.000 rumah tangga di UEA.

Setelah itu, UEA gencar untuk membangun PLTS di wilayahnya, termasuk membangun dan telah mengoperasikan PLTS terbesar di dunia, Noor Abu Dhabi, dengan kapasitas terpasang 1.117 megawatt.

Kini, dengan dibangunnya PLTS Al Dhafra, kapasitas terpasang PLTS di UEA diharapkan dapat meningkat menjadi sekitar 3.200 megawatt.

Target EBT

Gencarnya UEA dalam membangun PLTS tersebut dilatarbelakangi oleh target kontribusi energi baru terbarukan (EBT) terhadap bauran energi di UEA.

UEA merilis Strategi Energi 2050 pada Januari 2017 yang berisi target untuk meningkatkan pangsa EBT dalam bauran energi nasional.

Negara tersebut menargetkan pada 2050, pangsa EBT terhadap bauran energi nasional dapat mencapai 50 persen. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi ktergantungan terhadap energi fosil.

Terutama, itu karena pembangkit listrik di UEA di dominasi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dari gas.

Dilansir dari lembaga think tank energi dari AS, Energy Information Administration (EIA), kapasitas pembangkit listrik di UEA dilaporkan mencapai 30.000 megawatt pada 2017 dengan 98 persen produksi listriknya diproduksi oleh PLTU gas, sisanya berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Dalam Strategi Energi 2050, UEA menargetkan bauran energinya berasal dari 12 persen batu bara bersih, 38 persen gas alam, 6 persen dari nuklir, dan 44 persen dari energi terbarukan. Energi terbarukan tersebut mencakup energi matahai, energi angin, dan biofuel.

Kini, UEA menunggu pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diberi nama Barakah di Abu Dhabi.

Sedianya, akan ada empat reaktor nuklir dengan kapasitas terpasang sebesar 5.600 megawatt dan kini baru ada satu reaktor yang dioperasikan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/07/182704070/inspirasi-energi-sudah-punya-plts-terbesar-dunia-uea-berambisi-tambah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke