Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seorang Penyintas Pelecehan Seksual Menyebut Kamala Harris Orang "Munafik"

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita penyintas pelecehan seksual yang menuduh Joe Biden pelaku dari kejadian 1993 silam, menyebut Kamala Harris seorang yang "munafik".

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS) 2020, Joe Biden dan Kamala Harris, dibayangi kasus pelecehan seksual 1993 silam yang tidak terselesaikan.

Melansir Daily Mail pada Jumat (21/8/2020), Tara Reade yang menuduh Joe Biden telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada 1993. Sehingga, ia sangat kecewa dengan Kamala Harris yang pada 2018 menerima laporannya terhadap kasus itu.

Reade menilai Harris telah meninggalkan pronsip-prinsip dan sumpahnya untuk melindungi penyintas kekerasan seksual, demi menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat.

"Saya kecewa dengan Kamala dengan dia menjadi calon wakil presiden. Ini adalah puncak kemunafikan baginya untuk menerima posisi calon wakil presiden," ujar Reade kepada Daily Mail secara eksklusif.

Reade mengatakan bahwa mantan Jaksa Agung wanita di California yang menangani korban pelecehan seksual itu, telah menutup mata terhadap kasus pelecehan seksual yang merundungnya.

"Dia munafik. Dia melihat kesempatan untuk merebut posisi kekuasaan dan dia mengambilnya, menutup mata terhadap korban pelecehan seksual," kata Reade.

Dalam pidato penerimaan calon wakil presiden Demokrat pada Rabu malam (19/8/2020), Harris mengklaim, "Saya telah berjuang untuk anak-anak dan penyintas pelecehan seksual...Saya tahu predator ketika saya melihatnya."

Atas pernyataan Harris itu, Reade mengatakan pernyataan tersebut "membuatnya muak". Lalu, ia berkata, "Dia jelas tidak tahu bagaimana menemukan predator, dia telah membiarkan tindakan Joe Biden begitu saja."

Pada 1993, saat Tara Reade menjadi asisten Senat untuk Biden, ia telah diserang secara seksual oleh Biden.

Dia didorong ke dinding, menyibak roknya, dan meraba tubuhnya. "Dia meletakkan tangannya di bawah pakaianku," kata Reade.

Kemudian Biden bertanya apakah dia ingin "pergi ke tempat lain", yang dinilai menyiratkan maksud kepadanya, "Aku ingin menidurimu."

Tidak mendapatkan respon, Biden lalu merajuk dengan berkata, "Ayolah, aku mendengarmu menyukaiku."

Marah mendapatkan pelecehan tersebut, Reade berkata sambil menunjukkan jarinya kepada Biden, "Kamu bukan apa-apa bagiku."

Pada 2018, Reade menghubungi kantor Harris dalam 2 kesempatan berbeda, untuk meminta bantun terhadap pelecehan seksual yang dia terima.

Laporan kedua dia sampaikan melalui formulir email di halaman web senat Harris. Namun, Reade tidak mendapatkan balasan sama sekali.

Reade percaya bahwa jika pelakunya adalah seorang dari Partai Republik dan bukan Demokrat, Harris akan menjadi salah satu pendukung terbesarnya, seperti Christine Blasey Ford yang menuduh calon anggota Mahkamah Agung dari Partai Republik, Brett Kavanaugh yang melakukan pelecehan seksual terhadapnya saat di sekolah menengah.

Harris memuji Ford dan pada September 2018, menyebutnya sebagai "patriot sejati" dan mengatakan kepada Ford, "Saya ingin berterima kasih atas keberanian Anda dan saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya percaya Anda."

Reade berkata setiap kali dia memikirkan Harris memercayai Ford, tetapi tidak mendukung kasus pelecehan yang dilakukan Bidden, itu "membuatku jijik dan menyakitkan."

"Kamala akan berbicara tentang pelecehan seksual, jika secara politis cocok untuknya, soal Christine itu cocok untuknya, bagiku tidak."

Kemudian, ketika Harris ditanyai secara khusus tentang tuduhan Reade terhadap Biden, dia mengatakan kepada San Francisco Chronicle pada April lalu berkata, "Wanita ini memiliki hak untuk menceritakan kisahnya, dan saya percaya itu, dan saya percaya Joe Biden juga mempercaya itu (hak untuk bercerita)."

"Saya telah menghabiskan seluruh karier saya… berjuang untuk memberikan suara kepada wanita, dan mengangkatnya, menurut saya, masalah struktural yang lebih besar, terus terang, bahwa wanita harus dapat berbicara tanpa takut akan pembalasan."

"Mengenai masalah Joe, saya hanya dapat berbicara tentang Joe Biden yang saya kenal. Dia telah menjadi pejuang seumur hidup dalam hal menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Dia telah menjadi pemimpin, saya pikir sebagian besar orang akan setuju, di Senat Amerika Serikat tentang VAWA, UU Kekerasan Terhadap Wanita."

Reade mencemooh tanggapan Harris tersebut, dengan mengatakan, "Kamala meninggalkan saya dan yang lainnya atas nama politik untuk mendapatkan kekuasaan."

Menurut Reade, seharusnya Harris tahu betapa sulitnya bagi korban untuk maju dan berbicara. Ia mengungkapkan setelah kejadian suram beberapa tahun silam itu ia ungkap, saat itu juga ia kehilanghan banyak hal.

"Saya kehilangan segalanya, rumah, pekerjaan, karier, karakter, segalanya, saya bahkan tidak memiliki tabungan atau rekening giro, saya membayar mahal untuk maju (melaporkan kejadian pelecehan)," kata Reade.

Sebelum Reade membuat tuduhan terhadap Biden, beberapa wanita lain menuduh Biden melakukan sentuhan dan ciuman yang tidak pantas.

Setelah Reade melaporkan pengalaman buruknya, banyak pertanyaan muncul tentang kisah hidupnya.

Reade yang mengaku sebagai lulusan Antioch College, tetapi perguruan tinggi kemudian mengatakan bahwa dia bukan lulusan Antioch College.

Reade mengatakan pendukung online Harris yang sangat bersemangat, yang dikenal sebagai #KHive, melecehkannya secara kejam dan mulai mencoreng namanya.

"Di depan umum Harris mengatakan saya memiliki hak untuk menceritakan kisah saya, tetapi di balik layar para pendukungnya, membuat hidup saya seperti neraka," ungkapnya.

Reade berkata jika dia memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Harris, dia akan bertanya mengapa dia tidak balik menghubunginya ketika dia mengajukan laporan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Biden.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/22/153753070/seorang-penyintas-pelecehan-seksual-menyebut-kamala-harris-orang-munafik

Terkini Lainnya

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke