Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Perpanjang Waktu Penjualan TikTok di AS Jadi 90 Hari, tetapi Ada Syarat Baru

Ia mengeluarkan perintah eksekutif baru, yang mengharuskan ByteDance menjual operasional TikTok di AS dalam 90 hari ke depan.

Perintah tersebut didasarkan pada pelarangan masif yang diumumkan pekan lalu bahwa TikTok dan WeChat akan mengakhiri semua layanannya di "Negeri Paman Sam".

ByteDance membeli aplikasi video karaoke Musical.ly sekitar tiga tahun lalu dalam kesepakatan senilai hampir 1 miliar dollar AS. Aplikasi itu kemudian berubah jadi TikTok dan menjadi populer di seluruh dunia.

Trump berpendapat, ada "bukti yang dapat dipercaya" bahwa pembelian Musical.ly oleh ByteDance "mengancam merusak keamanan nasional Amerika Serikat".

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, TikTok disukai oleh 100 juta orang Amerika karena ini adalah rumah untuk hiburan, ekspresi diri, dan koneksi," demikian keterangan ByteDance saat dimintai tanggapan oleh AFP.

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegembiraan bagi keluarga dan karier yang bermakna bagi mereka, yang berkreasi di platform kami selama bertahun-tahun ke depan."

Perintah eksekutif baru ini berlaku sampai 90 hari ke depan, dan melarang akusisi serta melarang ByteDance memiliki saham jenis apa pun di Musical.ly.

Trump juga memerintahkan bahwa setiap penjualan saham Musical.ly di AS harus ditandatangani Komite Investasi Asing, yang akan diberi akses ke pembukuan ByteDance.

Pada perintah eksekutif baru ini, TikTok juga diharuskan menghapus setiap data penggunanya di AS.

Presiden ke-45 AS itu sebelumnya memberi tenggat waktu 45 hari kepada orang-orang Amerika untuk berhenti berbisnis dengan TikTok, dan tenggat waktu itu juga ditetapkan untuk penjualan TikTok ke Microsoft.

Trump juga meminta Pemerintah AS mendapat bagian dari penjualan itu. Kritikus menuding kebijakan Trump tidak konstitusional dan mirip pemerasan.

Selain TikTok, WeChat juga kena getahnya karena dituding sama-sama membahayakan keamanan nasional.

China mengecam tindakan AS itu sebagai "manipulasi politik yang semaunya sendiri".

Trump mengklaim TikTok dapat dimanfaatkan China untuk melacak lokasi karyawan federal, membuat dokumen untuk memeras orang, dan melakukan spionase perusahaan.

TikTok yang aplikasinya sudah diunduh lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia berulang kali membantah mereka membocorkan data ke Beijing.

Sebelum TikTok dan WeChat, AS sebelumnya juga memblokir Huawei, yang dituduh sebagai alat spionase.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/15/160818970/trump-perpanjang-waktu-penjualan-tiktok-di-as-jadi-90-hari-tetapi-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke