Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan-jalan Tak Pakai Jilbab, Wanita Iran Diludahi dan Dimaki Bapak-bapak

Pria itu saat keluar mobil meludahi wanita tersebut dan mendekati sekelompok gadis remaja yang berjalan dengannya.

Sekelompok gadis remaja itu pun langsung menjerit dan menangis.

Istri pria itu mengatakan suaminya adalah intelijen yang menyamar, saat mereka memaki salah seorang gadis yang tak mengenakan jilbab saat berjalan.

Teman-teman si gadis itu lalu berteriak dan menangis. Suaranya terekam dalam video yang diambil di Kermanshah, kota di sisi barat Iran.

Video yang beredar luas di media sosial itu menunjukkan, mobil pasutri itu menepi ke pinggir jalan, lalu pria yang diklaim istrinya sebagai intelijen itu menghampiri gadis-gadis remaja yang sedang berjalan.

Istri pria itu lalu keluar mobil dan berkata. "Minta maaflah ke suamiku agar dia tidak memukulmu."

Tensi kemudian memanas saat si pria berkata ke gadis-gadis itu, "Aku akan tiduri ibumu," menurut terjemahan dari Daily Mail yang dikutip Mirror Senin (27/7/2020).

Pria tersebut mengklaim, kelakuan para gadis itu tidak bermoral, sedangkan kelompok remaja itu memohon agar si pria meninggalkan mereka.

Saat memarahi gadis tak berjilbab, si pria bertanya "Di mana majikanmu yang kotor" dan berkata "Pamanmu tidak mati untuk melihatmu tak berjilbab".

Sebab saat para gadis itu berteriak, mereka juga berulang kali mengatakan bahwa pamannya adalah seorang "martir", orang yang gugur karena memperjuangkan agamanya.

Setelah pria itu meludah, gadis lain yang mengenakan jilbab mendorongnya.

Di video itu juga terlihat seorang polisi datang tapi hanya diam berdiri tanpa melakukan apa-apa.

Para gadis lalu bertanya, "Pak Polisi, kenapa Anda diam saja?"

Para wanita di sana sudah berulang kali memprotes aturan itu, tapi justru dihukum karena suara vokal mereka.

Aturan pemakaian jilbab di Iran ditegakkan oleh petugas khusus, salah satunya pria yang diklaim istrinya dalam video itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, perempuan yang mulai jengah telah melepas jilbab mereka di depan umum dan di media sosial.

Videoklip itu diunggah di Twitter oleh jurnalis terkemuka Iran, Masih Alinejad. Ia turut mendukung kampanye menentang kewajiban memakai jilbab.

Aktivis yang berdomisili di AS itu mengatakan, gadis-gadis tersebut mengirimkan video kepadanya karena sudah pasti polisi tidak akan membantu mereka.

Perempuan Iran juga berisiko ditahan serta mendapat kecaman publik jika mereka tak memakai jilbab di tempat umum.

Namun mereka melakukan perlawanan, dengan merekam aksi-aksi pelecehan yang diterimanya lalu mengunggahnya dengan tagar #MyCameraIsMyWeapon.

Juli tahun lalu kantor berita Fars mengutip kepala Pengadilan Revolusi Teheran yang menanggapi gerakan itu.

Ia menyatakan, wanita yang mereka diri mereka sendiri atau orang lain tanpa jilbab dapat dipenjara selama 1-10 tahun.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/28/133416070/jalan-jalan-tak-pakai-jilbab-wanita-iran-diludahi-dan-dimaki-bapak-bapak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke