LONDON, KOMPAS.com - Inggris resmi memblokir perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, dalam pengembangan jaringan 5G di negara tersebut.
Kebijakan pemblokiran terhadap Huawei telah lama diupayakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam tarik-ulur geopolitiknya dengan China.
Gedung Putih mengatakan keputusan itu mencerminkan konsensus internasional yang berkembang bahwa Huawei dan vendor tidak terpercaya lainnya menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.
Itu karena AS menuding Huawei terikat dengan Partai Komunis China sebagaimana dilansir dari AFP, Rabu (15/7/2020).
Tetapi langkah yang diambil Inggris menimbulkan konsekuensi baru yakni kerenggangan hubungan dengan China.
Selain itu, penyedia layanan seluler Inggris yang telah bergantung pada komponen yang diproduksi Huawei selama hampir 20 tahun.
Huawei menyebut keputusan tersebut dipolitisasi dan hal itu akan menyebabkan Inggris tidak akan bisa mengejar kemajuan teknologi digital.
Duta Besar (Dubes) China di London, Liu Xiaoming, menyebut keputusan tersebut sebagai sebuah kesalahan dan mengecewakan.
"[Keputusan] itu menjadi pertanyaan apakah Inggris dapat menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif untuk perusahaan dari negara lain," tulis Liu Xiaoming di Twitter.
Melalui keputusan tersebut, perusahaan telekomunikasi di Inggris dipaksa berhenti membeli peralatan 5G baru dari Huawei mulai tahun depan dan menghilangkan komponen yang telah terpasang hingga akhir 2027.
Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden, mengatakan kepada parlemen bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusan yang mudah.
“Tetapi ini adalah keputusan yang tepat untuk jaringan telekomunikasi Inggris, untuk keamanan nasional dan ekonomi kita,” ujar Dowden.
Sanksi AS
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengizinkan Huawei ikut serta dalam mengembangkan teknologi 5G global pada Januari.
Keputusan tersebut membuat Trump dan anggota partai konservatif tidak senang.
Trump mengatakan kepada pemerintah Inggris bahwa keputusannya membahayakan penyebaran informasi intelijen karena rawan disadap atau dimanipulasi oleh China.
AS percaya Huawei juga dapat menutup jaringan 5G negara-negara pesaing di bawah perintah Beijing pada saat perang.
Huawei selalu membantah tuduhan tersebut. Mereka menunjukkan kerja sama dengan agen keamanan Inggris selama dua dekade yang memeriksa keamanan jaringan 3G dan 4G.
Keputusan Inggris tersebut juga dipicu oleh sanksi AS pada Mei yang memblokir akses Huawei ke chip AS di jantung jaringan 5G.
Diverisfikasi
Atas desakan dari Trump tersebut, Johnson lantas menantang pemerintahan Trump untuk datang dengan alternatif yang andal dan hemat biaya untuk menggantikan Huawei.
Inggris mencari pengganti Huawei ke perusahaan-perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang dapat mengumpulkan sumber daya mereka dan menyediakan komponen individu untuk solusi alternatif yang dapat diterapkan di seluruh dunia.
Pemerintah Inggris mengatakan proses itu akan dimulai dengan Samsung dari Korea Selatan dan NEC Jepang. Dua perusahaan raksasa juga tidak luput dalam jangkauan seperti Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia.
Kepala Regional Ericsson, Arun Bansal mengatakan perusahaannya siap untuk bekerja dengan operator Inggris untuk memenuhi jadwal mereka, tanpa gangguan kepada pelanggan.
Kepala Eksekutif Nokia untuk Inggris dan Irlandia, Cormac Whelan, mengatakan pihaknya juga memiliki kapasitas dan keahlian untuk menggantikan semua peralatan Huawei di jaringan Inggris.
Tetapi pejabat Inggris memperingatkan bahwa semua perusahaan tersebut yang memiliki sejumlah komponen Huawei dalam rantai pasokan mereka perlu diperhitungkan.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/15/211926670/inggris-blokir-huawei-siap-siap-ganti-vendor-baru