Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepak Terjang Presiden Brasil "Berani" Hadapi Covid-19

Presiden Brasil berusia 65 tahun ini selalu bersikeras meyakinkan publik bahwa dia baik-baik saja, dan menampik kebenaran soal bahayanya Covid-19.

Dalam berbagai kesempatan, Bolsonaro menunjukkan sikap "optimismenya" dalam menghadapi Covid-19, yang membawa masyarakatnya pada tingkat tertinggi kasus infeksi dan kematian akibat corona.

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Bloomberg pada Selasa (7/7/2020), Brasil saat ini telah menjadi pusat wilayah penyebaran Covid-19 yang menyumbang total kasus corona terbesar di Amerika Latin.

Ada lebih dari 65.000 angka kematian dan lebih dari 1,62 juta kasus terkonfirmasi virus corona.

Seolah menutup mata dan tak acuh terhadap perkembangan kasus corona di dalam negeri bahkan dunia, secara serampangan presiden yang sudah menjabat selama lebih kurang setahun ini mengumumkan bahwa dirinya positif corona dengan melepaskan maskernya.

Melansir dari AFP, Rabu (8/7/2020), dengan ringannya dia berkata, "Hidup terus berjalan," meski menderita virus yang dia anggap "flu ringan" tersebut.

Sebelum corona menginfeksinya, Bolsonaro pernah terancam karena perutnya ditikam ketika berkampanye oleh seorang anggota parlemen veteran.

Saat itu, nyawanya terselamatkan dan citra seorang pemberani pun seolah melekat padanya, yang kemudian ia perlihatkan dalam menghadapi infeksi corona pada dirinya.

Namun, sikap sang Presiden Brasil dalam menghadapi corona telah mempertaruhkan kepercayaan 210 juta rakyatnya.

Para analis mengatakan bahwa jika benar Jair Bolsonaro hanya menderita Covid-19 secara ringan, itu hanya akan membenarkan caranya dalam menyikapi pandemi corona.

"Jika dia sembuh tanpa menderita hal serius, maka di mata pendukungnya, dia akan semakin dianggap manusia super," ujar Profesor dari Universitas Getulio Vargas, Oliver Stuenkel, dalam tulisannya di Twitter, yang menyematkan istilah "Messias" pada nama Presiden Brasil itu.

Otoritas, bukan otoritarianisme

Covid-19 bukan satu-satunya tantangan Bolsonaro dalam menjabat tampu kekuasaan negara tertinggi di "Negeri Samba".

Saat 18 bulan sebelum masa jabatannya, Bolsonaro dihadapkan atas tuntutan investigasi terkait nepotisme dengan pejabat militer aliansinya.

Bolsonaro disebut begitu mencintai kediktatoran militer yang pernah menghampiri Brasil pada 1964-1985 silam.

Meskipun demikian, dia telah menampik tudingan itu dan menegaskan bahwa dirinya akan "patuh hukum" dan memerintah dengan "otoritas, tetapi tidak dengan otoritarianisme".

Namun, diketahui bahwa 10 dari 23 jajaran menterinya merupakan seorang perwira militer. Bahkan, menteri kesehatannya saat ini yang ditugaskan menangani pandemi corona adalah seorang jenderal.

Bolsonaro memiliki pamor cukup tinggi di kancah internasional lantaran janjinya untuk menindak keras kejahatan jalanan.

Kemudian, ia melonggarkan UU senjata dengan dalih untuk memberikan kewenangan orang-orang "baik" mendapatkan keadilan dan "akan mengurangi kekerasan di Brasil".

Dia juga dikenal bersikap rasial, misoginis, dan homofobik.

Dunia internasional juga pernah melontarkan kemarahan kepada Bolsonaro yang dinilai lamban dalam mengatasi kebakaran hutan hujan Amazon yang ditujukan untuk memperluas lahan pertanian.

Merespons kritikan dunia internasional, Bolsonaro berdalih bahwa dunia internasional hanya cemburu pada kekayaan mineral di negaranya.

Di bawah tekanan dunia internasional, akhirnya Bolsonaro mengirim pasukan untuk melindungi hutan hujan tropis.

Trump tropis

Melansir dari AFP (8/7/2020), Bolsonaro dinilai memiliki kesamaan dengan Presiden Donald Trump yang memiliki banyak pengikut di media sosial.

Keduanya sama-sama suka mengeluarkan pernyataan di media sosial, tetapi acap kali menghindari pertanyaan dari media.

Namun, dibandingkan Trump, Bolsonaro memiliki perjalanan lebih panjang sebelum menjabat sebagai wakil rakyat pada 1991 dan sekarang menjabat presiden.

Dia diusung oleh kongres yang memiliki fokus kepentingan dalam hal agribisnis dan evangelis.

Bolsonaro memiliki 4 orang anak dari 3 pernikahan. Anak sulungnya, Flavio, pernah menjabat sebagai Senat, tetapi pada Juni ditangkap karena kasus korupsi.

Terlalu jelek 

Bolsonaro lahir pada 1955 di Campinas, sebuah kota yang dekat dengan megalopolis, Sao Paulo, dari keluarga keturunan Italia.

Pada 2014, laki-laki ini menghebohkan publik dengan serangan verbalnya terhadap seorang wakil sayap kiri, Maria do Rosario.

Bolsonaro menyebut perempuan itu " tidak layak diperkosa" karena "terlalu jelek".

Dia juga telah mengumbar pernyataan anti-gay. Pada 2011, ia mengatakan kepada majalah Playboy bahwa ia lebih suka melihat seorang anak laki-laki "terbunuh dalam kecelakaan" daripada menyatakan bahwa anak itu homoseksual.

Sebelum berpolitik dan menduduki jabatan tertinggi negara, Bolsonaro berkarier sebagai angkatan militer hingga menduduki jabatan sebagai seorang kapten. Namun, namanya tidak terlalu bersih.

Pada 1980, ia dituduh berkomplot untuk merancang aksi yang dapat meningkatkan pendapatan.

Di sisi lain, Bolsonaro memiliki prestasi di dunia olah raga, yang membuatnya memiliki sebutan "Cavalao" atau "Kuda Besar".

Keatletisan itu yang kemudian menjadi landasannya membual tentang Covid-19 dan mengatakan bahwa virus mematikan itu tidak bekerja terhadapnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/08/143654970/sepak-terjang-presiden-brasil-berani-hadapi-covid-19

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke